Begini Kronologi Bentrok Ojek Pangkalan dan Ojek Online di Bandung

Pada Jumat 27 Juli 2018, di dunia maya beredar video penghadangan ojek online oleh awak ojek pangkalan yang diduga terjadi di kawasan Pertigaan Cikoneng, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Terkait kejadian tersebut, ratusan pengemudi ojek online berkumpul di bawah jembatan Tol Buahbatu yang menjadi garis batas antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bojongsoang AKP Maman menyatakan, pada Jumat sore, kedua belah pihak tengah melakukan mediasi.

Akibat berkumpulnya para pengemudi ojek online tersebut, arus lalu lintas di kawasan Bojongsoang menjadi padat.

Prfmnews melaporkan, koordinator pengemudi ojek online , Muji menyebutkan, rekannya yang menjadi korban pemukulan tersebut masuk ke kawasan Cikoneng untuk memotong jalan saat hendak mengantar penumpang karena lalu lintas di jalur utama padat. tak terima ojek online melintas di wilayahnya, awak ojek pangkalan pun meneriaki pengemudi ojek online tersebut.

Baca Juga :  Gojek dan Grab Persiapkan Protokol Kesehatan dan Keamanan Jelang Penerapan New Normal

“Dia (ojek online) kembali lagi, dia minta maaf (kepada awak ojek pangkalan), sudah minta maaf langsung ada kejadian pemukulan itu,” ujar Muji.

Menurut Muji, setiap ojek online yang akan melintas di Cikoneng, harus memiliki kartu khusus yang dihargai cukup mahal. Dengan kartu tersebut, ojek online bisa melintas di Cikoneng.

“Jadi dari pangkalan itu, dia (ojek online) tidak mau ikut. Jadi ada KTA yang harus dibeli harganya jutaan,” ujarnya.

Karena pemukulan merupakan tindakan kriminal, Muji berharap pelaku yang terekam dalam video yang viral di jagad maya tersebut ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Penangkapan itu diharapkan bisa meredam emosi para pengemudi lainnya.

“Kalau bisa, kepada polisi, tolong yang bersangkutan diciduk saja sebelum (pengemudi  se-Jawa Barat emosi semua,” ujarnya.

Baca Juga :  Soal Tarif Ojol, Kemenhub: Kenaikan Rp100–Rp200 Masih Terjangkau

Bentrok susulan

Sementara itu, Galamedianews melaporkan, seaat sebelum bentrokan yang terjadi antara pengemudi ojek pangkalan dan ojek online di Cikoneng, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, mediasi antara dua belah pihak yang berseteru sempat akan dilakukan dengan Kapolsek Bojongsoang sebagai mediator.

“Awalnya, karena pemukulan kemarin kepada seorang teman kami. Kemudian tadi (siang), sebenarnya kami mau mediasi dan mengondusifkan persoalan ini ke Polsek Bojongsoang karena sudah mendapat persetujuan dari Kapolsek,” ujar salah seorang pengemudi ojek online yang hendak ikut mediasi, Dedi (38).

Akan tetapi, kata Dedi, saat hendak melakukan mediasi di Mapolsek Bojongsoang, karena jumlah pengemudi ojek online cukup banyak, ada penyerangan terlebih dulu dari oknum awak ojek pangkalan.

“Total empat orang korban teman kami. Satu orang yang kemarin. Kemudian tadi siang ada satu orang dan tadi dua orang saat bentrok,” katanya.

Baca Juga :  Auto Ngakak, Ini Fungsi Lain dari Spion yang Dilakukan oleh Driver Ojek Online

Para pengemudi ojek online, kata dia, sebenarnya tidak emengharapkan terjadinya bentrokan dan akan mengikuti aturan hukum yang berlaku. “Kami tempuh jalur hukum saja dan akan terus kawal. Kalau memang area di sini masuk jalur zona merah untuk ojek online, harusnya ojek pangkalan jangan langsung main pukul, kan bisa baik-baik memberitahu dan menyuruh ojek online balik lagi. Teman kami yang lewat sini juga belum tentu tahu kalau ini masuk zona merah,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Bojongsoang Aep Ahmad Muslim mengatakan, situasi hingga pukul 18.39 WIB sudah aman. Penjagaan dari TNI, Polri, dan Satpol PP dilakukan.

“Alhamdulillah sekarang sudah kondusif dan aman. Kami harap, semua pihak yang berseteru bisa menahan diri,” ujar Aep.

(pikiran-rakyat/tow)

Loading...