Ratusan Sopir Angkot Kota Jambi Akan Gelar Aksi Tolak Transportasi Online

Semakin maraknya transportasi online yang beroperasi di Kota Jambi membuat jasa transportasi angkot semakin hilang. Hal ini menimbulkan gejolak di masyarkat khususnya kalangan sopir angkot.

Baca:

Rencananya Rabu 8 November 2017 nanti, koalisi supir angkot akan melakukan aksi damai menuntut pemerintah agar menertibkan transportasi online di Jambi. Massa inipun diperkirakan 500 orang.

Rudi salah satu sopir angkot di Kota Jambi mengatakan, sejak adanya transportasi online tersebut pendapatannya semakin berkurang.

“Sejak ada transportasi online pendapatan kami berkurang, tapi pengeluaran kami tetap banyak. Seperti bayar pajak, trayek dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kepulauan Riau: Tidak Perlu Perda Khusus Terkait Permasalahan Taksi Konvensional dan Online di Batam

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Safri yang juga merupakan pengemudi angkot, sejak hadirnya transportasi online penumpang jadi sepi bahkan penghasilan jadi tidak menentu.

“Kami ingin pemerintah melarang beroperasinya angkutan online di Provinsi Jambi. Ini mematikan mata pencaharian kami,” ujarnya.

Dalam aksi nanti, para sopir angkot ini menuntut pemerintah  untuk menghentikan seluruh transportasi online. Selain itu, segera memenuhi Terminal Rawasari agar dapat berfungsi dengan baik, bukan malah dialihfungsikan ke jasa transportasi yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah.

“Fungsikan semua terminal mobil dari luar kota dan tindak tegas terminal bayangan di kawasan Pasar Kota Jambi,” tegasnya.

(metrojambi/tow)

Loading...