Baru-baru ini seorang pelanggan Grab membuat heboh sosial media dengan cuitannya terkait layanan mitra driver dari platform yang bermarkas di Singapura itu.
Pelanggan yang belum diketahui identitasnya itu ngamuk hanya karena dipanggil “kak” oleh driver.
Parahnya pelanggan tersebut mempergunakan kata-kata kasar yang membuat banyak netizen geram.
Lynda Ibrahim, salah satu netizen yang geram mengatakan pelanggan tersebut merupakan “orang korslet,” karena panggilan “kak” atau “kakak” merupakan bahasa resmi di Indonesia yang dipergunakan untuk menghormati orang lain, bukan hanya untuk menyapa wanita, namun juga untuk pria.
“Ada orang korslet yang gak tahu dalam bahasa resmi negaranya “Kak” adalah panggilan hormat utk wanita dan pria,” seperti yang tampak di akun twitter @lyndaibrahim.
Selain itu Lynda juga menulis kritik untuk Grab sebagai penyedia layanan.
Lynda menilai Grab sudah terlalu berlebihan merespon keluhan dari pelanggannya tersebut.
Lynda menyarankan agar pihak Grab untuk tidak menuruti semua kata-kata pelanggannya, terutama yang kasar dan korslet.
“Bukan berarti @GrabID dkk harus nurutin customer korslet, kasar,” tulis Lynda.
Lynda kemudian kembali menyoroti keluhan pelangan Grab tersebut yang ditulis dalam bahasa Inggris salah.
“buta bahasa (nginggris pun salah grammar) dan pengecut (lagsung delete akun) seperti ini. Tidak fair ke driver yang justru sopan,” ungkap Lynda.
Ada orang korslet yg gak tahu dlm bhs resmi negaranya “Kak” adlh panggilan hormat utk wanita & pria. Bukan berarti @GrabID dkk hrs nurutin customer korslet, kasar, buta bahasa (nginggris pun salah grammar) & pengecut (lgsg delete akun) spt ini. Tdk fair ke driver yg justru sopan. pic.twitter.com/zcnL8ZMkvZ
— Lynda Ibrahim (@lyndaibrahim) July 5, 2020
Senada dengan Lynda, pemilik akun twitter @kejO_Online juga mengangap respon yang diberikan Grab berlebihan hingga akan mengusut identitas driver, hanya karena panggilan “kak”.
“WOW… 😱 Hanya karena sebutan kak aja @GrabID langsung mau usut drivernya dengan menanyakan nomor hp dan kode bookingnya? Tidak ada yang salah dengan panggilan kak, dia netral untuk orang yang kita belum tau gendernya, yang salah adalah isi otak dari si bangsat @anditryandi,” tulis @kejO_Online.
Sebelumnya diberitakan akun @tubbirfess yang menampilkan hasil tangkapan layar twit seorang warganet kepada akun resmi Grab Indonesia @GrabID.
Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat seorang warganet yang juga pengguna jasa ojek online menyampaikan kemarahannya karena dipanggil oleh drivernya dengan sebutan “kak”.
Tersinggung karena dipanggil “kak” sama driver.
Kita ni tersinggung sama segala hal. Jadi “jangan menyinggung rang lain” itu nga relevan.
Sekarang saatnya kita nga jadi bagian dari orang yg ketersinggungannya nyusahin rang lain.
Apalagi ni driver kesian kalo sampe kesuspend. pic.twitter.com/6GnlIzgbGP
— tubina nubini (@tubbirfess) July 5, 2020
Unggahan asli dari warganet tersebut saat ini sudah dihapus, namun akun resmi Grab Indonesia sempat menanggapi twit itu.
We are terribly sorry about this unpleasant experience 🙏 Could you DM us your registered email and phone number as well as the booking ID so that I can assist you further. – Faris
— Grab Indonesia (@GrabID) July 3, 2020
(TOW)