GoFood jadi Andalan UMKM di Pelembang Dongkrak Penjualan di Masa Pandemi

Gerai mitra UMKM kuliner Gofood melayani pesan antar makanan driver ojol. GATRA/Dok Gojek

Pandemi COVID-19 berdampak pada turunnya omzet sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pelaku UMKM di Palembang mengandalkan penjualan secara online untuk mendongkrak omzet yang turun drastis selama masa pandemi.

Muhammad Ridwan, pemilik usaha kuliner Ayam Sriwijaya sebagai mitra GoFood mengaku pembelian melalui aplikasi GoJek sangat membantu usahanya tetap bertahan. Sementara pembelian offline turun hingga 80%.

“Konsumen Ayam Sriwijaya (offline) kebanyakan pegawai kantor dan mahasiswa, selama pandemi ini konsumen benar-benar hilang. Pemesanan melalui GoFood sangat membantu,” ujar Ridwan dalam Webinar Strategi UMKM Sumsel Bertahan di Tengah Pandemi, Selasa (18/5/2020) seperti dilansir dari Jejamo.com.

Ridwan pun mengaku banyak melakukan penyesuaian agar usahanya tak gulung tikar, di antaranya penyesuaian harga yang lebih murah, pengurangan bahan baku, menghapus sejumlah menu yang kurang diminati, hingga efisiensi sumber daya manusia.

Baca Juga :  Penjelasan Polisi Soal Pesan WhatsApp Driver Taksi Online di Palembang Sekarat

Selain itu, Ridwan menjual paket donasi untuk para donatur yang ingin berbagi makanan kepada masyarakat yang paling terdampak. Meski dengan margin sedikit, paket berbagi ini cukup membantu bisnisnya tetap berputar.

“Di masa pandemi ini banyak orang-orang berjiwa sosial yang ingin berbagi. Seperti paket berbagi untuk panti asuhan. Untung tidak besar memang, yang penting operasional tetap jalan,” ujarnya.

Ridwan berharap pemerintah terus memberikan atensinya kepada UMKM melalui bantuan permodalan, pemasaran, maupun promosi. Diakuinya, UMKM mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk promosi di berbagai platform digital, seperti endorsement melalui food vlogger atau food influencer.

“Saya rasa perlu pemerintah membatu dari sisi pemasaran, permodalan, dan promosi. Untuk endorse kami bisa keluar Rp500 ribu ke atas,” tandasnya.

Baca Juga :  Kala Istri-Istri Driver Gojek Belajar Memasak

Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan Yan Sulistyo yang juga moderator dalam diskusi tersebut memaparkan pergeseran prilaku konsumen karena adanya revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19 menyebabkan lebih dari 2,2 juta pelaku UMKM berhasil go online. 120ribu UMKM di antaranya sudah tergabung di GoFood.

“Kontribusi UMKM ini hampir Rp321 triliun pada 2019. Sebanyak Rp104 triliun masuk ekosistem Gojek dan sisanya melalui platform digital lainnya. Kontribusi UMKM yang bergabung di Gojek sebesar 1% terhadap PDRB nasional,” papar Yan.

Menurutnya, pergeseran UMKM dari offline ke online selama pandemi disebabkan oleh keharusan menjaga jarak fisik demi penanggulangan COVID-19. Penggunaan aplikasi berbasis online, efisiensi, dan endorsement menjadi strategi agar UMKM bertahan.

Baca Juga :  Warga Jatim Kini Bisa Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Pakai GoPay, ini Caranya!

M Iqbal J Permana akademisi Universitas Sriwijaya menambahkan beberapa strategi yang dapat dilakukan UMKM agar bisa tetap bertahan di masa pandemi, di antaranya benahi produk, sesuaikan harga, gunakan media promosi yang murah dan unik, serta adaptip terhadap platform marketplace digital, serta kembangkan pengetahuan dan keterampilan.

Sumarjono Saragih, Ketua Apindo Sumatera Selatan juga menegaskan dalam kondisi seperti ini siapa yang beradaptasi dan berinovasi akan memenangkan pertarungan. UMKM Indonesia memiliki potensi besar dan masalah juga besar. Butuh orang berpikiran besar untuk memajukan UMKM di Indonesia.

(TOW)

Loading...