Terkait Penutupan Transportasi Online di Balikpapan, Ini Penjelasan Rizal Effendi

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, mengklarifikasi pernyataan bahwa pemerintah kota setuju aplikasi transportasi online ditutup. Menurut Rizal, Pemkot Balikpapan tidak memiliki kewenangan untuk menutup aplikasi jasa tersebut.

“Saya tegaskan, Pemkot Balikpapan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penutupan aplikasi juga pemberian izin untuk taksi online. Kalaupun kantornya ditutup sementara, kami tidak punya sumber daya menutup aplikasinya,” kata Rizal Effendi, Kamis (12/10/2017).

Baca: Petisi Warga Balikpapan: Kami Mendukung dan Membutuhkan Transportasi Online

Sebagai bagian dari pemerintah provinsi, dirinya patuh terhadap keputusan Gubernur Kalimantan Timur. “Tapi, saya juga berkewajiban untuk menyampaikan aspirasi warga kota untuk mendapatkan jasa transportasi yang nyaman dan aman untuk mereka gunakan,” tegasnya.

Baca Juga :  Ombudsman Sarankan Pemerintah Revisi UU No 22 Tahun 2009

Rizal pun mendukung keputusan Gubernur Kaltim untuk segera menerbitkan regulasi baru pengganti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek atau Transportasi Online.

“Itu agar warga kota dapat memiliki angkutan umum yang mudah, murah, aman, dan nyaman. Daripada ditutup, saya mengimbau agar penyedia angkutan online segera melengkapi perizinan sesuai regulasi,” ucap Rizal.

Ia percaya warga punya hak untuk menentukan jasa transportasi yang diinginkan dan tugas pemerintah untuk memastikan keamanannya. Rizal juga ingin penyedia transportasi konvensional, baik taksi argometer maupun angkot berbenah dalam memberikan pelayanan ke penumpang.

“Ke depan dunia semakin maju dan modern. Warga menginginkan pelayanan yang ramah, baik, dan nyaman. Saya juga menerima aspirasi warga untuk membuka pos aduan pelayanan taksi konvensional melalui Dinas Perhubungan agar pengemudi taksi konvensional bisa memberikan pelayanan yang baik,” ucapnya.

Baca Juga :  SPM dalam Aturan Baru Taksi Online Dipicu Kasus Pelecehan Seksual oleh Driver Grab

Baca: Kreatif, Cegah Bentrok Dengan Sopir Konvensional, Driver Go-Jek Balikpapan Pakai Helm Doraemon

Sembari menunggu regulasi dan keputusan Gubernur Kaltim soal perizinan tranportasi online, ia meminta warga terutama para sopir konvensional dan online menjaga kondusivitas kota Balikpapan.

“Tidak diperkenankan melakukan sweeping kecuali aparat yang berwenang. Apa pun perbedaannya, keamanan kota Ini harus menjadi prioritas utama,” katanya.

Sebelumnya ratusan driver tranportasi online berkumpul di kawasan Balikpapan Baru. Mereka meminta jaminan keselamatan selama beroperasi dan aplikasi layanan transportasi online hingga saat ini juga masih bisa dipergunakan.

(okezone/tow)

Loading...