Tanggapan Resmi Go-Jek Soal Aksi Driver Go-Car yang Menyegel GO-JEK Pontianak

Head of Regional Corporate Communications East Indonesia GOJEK, Mulawarman menyampaikan pernyataan terkait aksi puluhan driver Go Car yang sempat menyegel Kantor PT GOJEK Cabang Pontianak, Jl Urai Bawadi, Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (14/01/19) lalu.

Dalam rilis yang diterima Media, Selasa (15/01/2019) malam WIB, Mulawarman memastikan pihaknya secara resmi telah menampung seluruh aspirasi mitra pengemudi terkait poin-poin tuntutan yang diajukan.

Pihaknya pun sedang mengupayakan solusi terbaik dari berbagai pihak.

Kemarin secara resmi kami menampung seluruh aspirasi mitra pengemudi terkait poin-poin tuntutan yang diajukan, saat ini kami mengupayakan solusi terbaik dari berbagai pihak.

Kami berharap mitra pengemudi tersebut dapat memberikan data-data yang kami butuhkan agar segera dapat diatasi.

Aspirasi yang telah disampaikan pastinya sebagai bahan pertimbangan inovasi kami kedepan.

Jutaan mitra pengemudi kami memegang peranan penting dalam perkembangan ekosistem GOJEK.

Kami selalu siap mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama.

Perlu kami tekankan bahwa GOJEK senantiasa mengupayakan berbagai cara untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan mitra.

Lewat kesempatan ini, kami mengajak mitra untuk ikut Kopdar yang rutin dilaksanakan oleh GOJEK.

Sebagai wadah dialog, Kopdar merupakan cara yang baik dan efektif untuk melakukan diskusi dua arah langsung bersama manajemen GOJEK.

Berbagai cara kami kembangkan untuk menjaga keberlangsungan pendapatan mitra kami, salah satunya melalui sistem insentif yang terbaru dimana akan memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra driver untuk mendapatkan bonus.

Seiring dengan hal ini, GO-JEK juga akan melakukan lebih banyak inisiatif yang akan mendorong jumlah permintaan pelanggan untuk memastikan daya saing dan kesinambungan pendapatan mitra driver terjaga.

Mulawarman Head of Regional Corporate Communications East Indonesia GOJEK.

Driver Go Car Merasa Dicurangi

Diberitakan sebelumnya, puluhan driver Go Car menyegel sementara kantor PT Gojek Cabang Pontianak, Jl Urai Bawadi, Pontianak Kota, Senin (14/1/19) siang.

Mereka merasa dicurangi dan menyampaikan tuntutan agar PT GOJEK mengembalikan regulasi sistem baru ke yang lama tak terpenuhi.

Baca Juga :  Dua Jambret Tas Wanita di Surabaya Berhasil Ditangkap Berkat Keberanian Ojol

Koordinator aksi Rama, mengatakan penyegelan kantor GOJEK Pontianak dilakukan sampai pihak GOJEK memenuhi tuntutan mereka.

Dalam aksinya para driver Go Car itu menuntut dua hal yakni kejelasan sistem terima order dan check point awal yang dinilai terlalu tinggi.

“Kami menuntut kejelasan terkait sistem orderan, apakah prioritas, random atau terdekat. Kedua kita meminta adanya check point awal, dimana tidak lagi menjadi 10, 14, namun menjadi 6, 10, 14,” ujar Rama.

Rama mengeluhkan sistem orderan yg sekarang ini sangat merugikan mereka sebagai driver.

Dengan sistem yang sekarang driver berpotensi hanya dapat 10 sampai 20 ribu sehari.

“Tentu itu sangat merugikan driver dan jauh dari kata cukup untuk memberi nafkah keluarga,” ucapnya.

Penyegelan ini sendiri dinilai Rama sebagai tindak tegas dan keseriusan para driver terhadap regulasi yang ditetapkan GOJEK, yang dianggap merugikan mereka.

“Pengambilan langkah penyegelan ini merupakan puncak kekecewaan kami terhadap manajemen gojek yang selama ini dianggap tidak mementingkan driver,” ujar Rama.

Rama mengakui bahwa mereka melakukan ini untuk perjuangkan hak driver Go Car.

“Kalau dibiarkan mereka akan anggap usaha kita selama ini cuma angin lalu. Kalau tidak begini, sama saja kita menciderai perjuangan rekan-rekan kita selama ini,” tuturnya.

Rama kecewa lantaran setiap kali memprotes tentang regulasi pihak GOJEK selalu beralasan tentang masalah sistem.

Hal tersebut yang juga menjadi salah satu penyebab melupnya emosi para driver sehingga harus mengambil langkah tegas berupa penyegelan, dengan tujuan untuk menghentikan operasional gojek sementara.

“Setiap kali diprotes jawaban mereka hanya sistem, sistem, dan sistem. Mereka seakan tidak mau tahu apa keluhan driver,” tutur Rama kecewa.

Rama mengatakan bahwa penyegelan ini hanya sebagai simbolis untuk menyatakan bahwa deiver sudah bertindak tegas terhadap ketidak adilan regulasi yang berlaku, dan sangat merugikan driver.

Rama berharap agar pihak GOJEK ke depan agar lebih peka terhadap perasaan yang dialami para pekerjanya, dan segera mengabulkan tuntutan-tuntutan yang dilayangkan sebelumnya.

Baca Juga :  Aplikasi Ojol Tak Berfungsi di Zona Merah Bekasi, Begini Penjelasannya

“Dari uang bonus Rp 300 ribu dipotong jadi Rp.130 ribu, kita masih mau kerja. terus dipotong lagi jadi Rp.125 ribu, kita pun masih mau kerja. Dan yang terakhir, kita dipersulit dengan sistem baru yang merugikan ini,” tutur Rama.

Ketua Organisasi Driver Online Siswono mengatakan, aksi yang dilaksanakan kali ini adalah aksi solidaritas teman-teman driver GOJEK yang berada disekitar Pontianak dan sekitarnya.

Siswono menjelaskan bahwa pada aksi ini, merela menuntut agar PT. Gojek membatalkan upgrade aplikasi versi yang baru, karena pada pembaruan aplikasi kali ini dianggap merugikan mereka.

“Semenjak PT. GOJEK meng-upgrade aplikasi dari versi yang lama ke versi yang baru, kita merasa seperti ada kecurangan yang disinyalir dilakukan dengan sengaja oleh PT. GOJEK,” ujar Siswono.

Ia mengatakan pada aplikasi versi terbaru ini sistem pembagian orderan untuk saat ini secara kasat mata bisa dihitung.

“Hitungannya juga sangat kecil, yakni hanya 10 persen dari jumlah driver yang bisa mendapatkan orderan mencapai titik insentif,” imbuhnya.

Jadi kata dia lagi, PT. GOJEK memberlakuan sistem insentif pada point 10, dan point 14. Sementara para driver sangat kesulitan untuk mencapai itu, “karena dengan versi aplikasi yang sekarang, kita sangat susah mendapat orderan,” ujarnya.

Siswono mengatakan lagi, 10 persen dari driver yang bisa mencapai titik insentif tersebut, biasanya bisa mendapatkan orderan mencapai 20 orderan.

Sementara 90 persen driver lain tidak mendapatkan orderan yang memadai. Bahkan ada yang tidak dapat sama sekali selama seharian penuh.

“Untuk yang 90 persen lain, paling mendapatkan satu, dua orderan. Bahkan ada yang tidak mendapat orderan sama sekali. Ini yang menjadi kecurigaan kami terkait ada kecurangan dengan pembaruan sistem aplikasi saat ini,” ungkapnya.

Berdasarkan itu Siswono menilai, semenjak diberlakukannya sistem baru yang disinyalir curang tersebut, dirinya bersama rekan-rekan driver meyatakan menolak dan memberontak sistem baru yang sudah berlangsung selama satu bulan ini.

Baca Juga :  Parah! Driver Grab Tembak Harga saat Penutupan Asian Games 2018

Oleh sebab itu, ia bersama rekan-rekan lainnya akan mengambil langkah tegas jika tidak ada tindak lanjut dari manajemen PT. GOJEK.

“Kami menolak dan berontak, karena dengan kecurangan ini. PT. GOJEK meraup keuntungan yang berlimpah dari kami para driver, sementara kami dari para driver merasakan sengsara dan dirugikan dengan sistem orderan seperti ini,” tuturnya.

Sejauh ini kata dia, setiap kali melakukan aksi dengan pihak manajemen GOJEK Pontianak, hanya sebatas sampai diruang lingkup mediasi saja tanpa ada tindak lanjut, dan upaya penyelesaian.

Dirinya pun mengaku dalam hasil mediasi yang telah dilaksanakan hingga kini belum menampakkan hasil yang diharapkan.

“PT. GOJEK Pontianak harus mengembalikan sistem aplikasi yang lama, dengan tujuan mengembalikan pembagian orderan secara adil, jika tidak lebih baik Go Car di Pontianak ditiadakan, dan gojek angkat kaki dari Pontianak,” tegasnya.

Tak ingin berlama-lama menunggu keputusan, saat ini para driver telah melakukan tindakan tegas dengan menyegel kantor GOJEK untuk sementara, dengan tujuan agar PT. GOJEK tidak melakukan operasional sampai keinginan driver terpenuhi.

“Kita ambil tindakan tegas dengan menyegel kantor mereka karena selama satu bulan ini driver benar-benar sangat merasakan tidak mendapatkan orderan. Dengan ini manajemen di Pontianak jadi tahu kalau kita benar-benar serius untuk aksi ini,” tegas Siswono.

Dalam kesempatan terpisah, Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Abdullah Syam yang mengikuti proses mediasi pada aksi tersebut menyatakan proses mediasi masih belum menemukan titik terang.

“Hal tersebut karena dari pihak PT. GOJEK Pontianak belum bisa mengambil keputusan, dan masih menunggu keputusan dari pusat,” ujarnya

Kompol Abdullah Syam mengatakan rekan-rekan driver Go Car ini nampaknya sudah tidak sabar karena setiap aksi selalu tidak menemui hasil.

“Sampai terjadi pennyataan sikap, dan dari mereka terkait penyegelan ini hanya akan berlangsung sementara. Sudah konfirmasi penyegelan hanya simbolis sebagai luapan kekesalan dan nanti akan dibuka,” pungkasnya.

(tribunnews/tow)











Loading...