Sopir Taksi Online Tewas Mengenaskan, Beredar Rumor Korban Dipilih Secara Acak

Misteri kematian Edward Limba, sopir taksi online di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), yang ditemukan di kawasan perkebunan Banyuasin, masih coba diungkap aparat gabungan Polda Sumsel. Tiga hari berselang sejak penemuan jasad korban pada Selasa lalu, berbagai dugaan muncul.

Salah satu yang mencuat adalah kaitan tewasnya korban dengan demonstrasi angkutan umum konvensional sehari sebelum kejadian. Korban diduga secara acak dipilih oleh pihak tak bertanggung jawab untuk sengaja dijadikan korban.

Baca: Sopir Go-Car di Palembang Tewas Mengenaskan, Diduga karena Pembunuhan

Diduga, pembunuhan itu untuk menebar teror bagi pengemudi transportasi online lain yang beroperasi di Kota Palembang. Dugaan ini seperti dikemukakan Soleh, warga Jalan Sukabangun, yang kerap menggunakan moda transportasi online. Meski hanya sebatas analisis, ia menduga kemungkinan tersebut.

Baca Juga :  Gunakan Pistol, Begal Rampas Motor Milik Driver Ojek Online

“Mungkin yang tidak terima (adanya transportasi online), jadi sengaja diteror. Kasihan kalau seperti ini, sebab (transportasi) online ini salah satu yang memudahkan,” ucap Soleh, Kamis, 24 Agustus 2017.

Isu korban sengaja dihabisi ini menyebar dengan cepat di Palembang. Apalagi, proses penyelidikan oleh kepolisian yang dianggap sudah cukup lama oleh warga.

Tidak seperti sebelumnya, di mana tim gabungan bentukan Polda Sumsel berhasil dengan cepat mengungkap kasus serupa. Lina, warga lain yang juga mengikuti perkembangan berita tewasnya driver taksi online ini berharap kepolisian bisa dengan cepat mengungkap pelaku.

Baca: Bravo, Polisi Berhasil Bekuk Pelaku Perusakan

“Saya tahu anaknya dua masih kecil-kecil. Kasihan, tidak ada lagi yang menafkahi,” katanya.

Baca Juga :  Parah! Driver Taksi Online di Kota Palembang Ini Dikeroyok Enam Pemuda Mabuk

Namun, sebelum dugaan tersebut menjadi semakin heboh, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, buru-buru membantah. Sebab, kasus ini tengah dalam penyelidikan dan belum mengarah pada hal tersebut, yakni teror yang sengaja diberikan kepada driver transportasi online.

Justru, Polresta Palembang siap memberikan perlindungan pengamanan tanpa membedakan transportasi online maupun angkutan umum konvensional. Mulai dari permintaan sampai pengaduan.

Menurut Wahyu, bila memang ada intimidasi, baik terhadap sopir ojek dan taksi online maupun angkutan umum konvensional, mereka diminta segera melaporkan. Mereka pun diimbau jangan menanggapi informasi yang tidak benar, termasuk dari media sosial atau medsos yang memprovokasi.

“Kita semua mau kondusif, sedangkan untuk penyelidikan, yakinkan kepada kepolisian bahwa kasus ini akan diusut tuntas,” ujarnya.

Baca Juga :  Polisi Periksa Dua Orang Saksi yang Diajak Jalan-jalan Perampok Taksi Online

(liputan6/tow)

Loading...