PSBB Jakarta Berakhir 4 Juni, Asosiasi Ojol Berharap Bisa Bawa Penumpang Lagi

ojek online (detik)

Ojek online (ojol) dilarang untuk membawa penumpang di DKI Jakarta sejak 10 April hingga hingga saat ini guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Larangan ojol membawa penumpang terdapat dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2020, terkait pasal operasional Ojek Online (Ojol) saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19)

Dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB diatur angkutan roda dua berbasis aplikasi alias ojol dibatasi hanya untuk mengangkut barang dan tidak untuk penumpang.

Namun di sisi lain, roda perekonomian harus tetap berjalan.

Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) Garda Indonesia berharap Gojek dan Grab mengaktifkan kembali fitur angkut penumpang saat fase ketiga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta berakhir pada 4 Juni.

Baca Juga :  Tak Terima Ditilang, Driver Grab Ngamuk

Gojek dan Grab memilih mematikan fitur angkut penumpang pada aplikasi masing-masing di wilayah yang menerapkan PSBB. Hal ini membuat para pengemudi ojol hanya bisa memanfaatkan fitur antar makanan dan barang.

Ketua Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan pihaknya dan mitra ojol tak pernah setuju dengan keputusan menghentikan sementara fitur antar penumpang. Dia mengatakan itu berdampak pada pengurangan pendapatan.

“Kami berharap, dengan berakhirnya PSBB, fitur layanan penumpang dapat diaktifkan kembali agar pendapatan pengemudi ojol secara perlahan dapat normal kembali,” kata Igun saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/5).

Igun menjelaskan terjadi penurunan pendapatan sangat drastis pada wilayah yang memberlakukan PSBB, antara 70-90 persen. Dia juga mengatakan kenaikan pengiriman barang maupun pesan antar makanan selama PSBB tidak signifikan.

Baca Juga :  Keinginan Astra Setelah Berinvestasi ke Go-Jek

“Layanan pengiriman barang maupun pesan antar makanan hanya menyumbang kenaikan 10-20 persen saja, tidak signifikan. Sehingga beberapa pengemudi ojol ada yang mencari penghasilan alternatif, seperti berjualan bagi yang masih memiliki modal,” kata Igun.

(transonlinewatch)

Loading...