Pesan Angkot Pake Tron, Dijamin Anti ‘Ngetem’

Aplikasi angkot online Tron hadir untuk mengubah pandangan negatif masyarakat terhadap angkutan umum. Selain gaya berkendara yang ugal-ugalan, angkot juga melekat dengan ‘ngetem’ untuk menunggu penumpang.

CEO Tron David Santoso mengklaim aplikasi Tron akan menghilangkan perilaku ‘ngetem’ para sopir angkot. Pasalnya aplikasi ini akan memudahkan sopir untuk menjaring penumpang.

Selain itu aplikasi juga membuat sopir mendapat kepastian untuk mendapatkan penumpang. Penumpang cukup memasukkan tujuan dan aplikasi Tron akan mengarahkan ke halte virtual terdekat untuk menunggu angkot.

“Aplikasi ini membuat perilaku ngetem hilang karena supir bisa langsung mengetahui siapa yang memesan angkutan,” ujar David saat peresmian Tron di  GOR Patriot Candrabaga Bekasi, Jumat (3/5).

Selain itu Tron memastikan waktu tunggu angkot online hanya satu hingga tiga menit. Waktu tunggu ini juga dilakukan untuk menunggu penumpang.

Baca Juga :  Hasil Riset ITB, Layanan Ojol Mempermudah Masyarakat Menggunakan Transportasi Umum

Apabila seluruh penumpang memang sudah berada di lokasi penjemputan, maka angkot akan berangkat tanpa harus ‘ngetem’ untuk mendapatkan penumpang.

Untuk itu David memastikan lokasi penjemputan atau halte virtual jauh dari sumber kemacetan untuk mencegah penumpukan kendaraan. Hal ini dilakukan demi menyehatkan ekosistem transportasi di Bekasi.

“Jangan sampai kalau kita buat jadi tempat penjemputan yang namanya itu nanti menyebabkan kemacetan di belakangnya. Itu harus dipertimbangkan juga kan. karena ada waktu tunggu sekitar dua sampai tiga menit,” ujarnya.

David juga memastikan angkot akan tetap berangkat meskipun hanya membawa satu penumpang. “Akan tetap berikan layanan meskipun di dalam satu angkutan hanya satu penumpang Jadi kalau naik ini sebenarnya paling untung kalau sepi. Serasa milik pribadi. Sekaligus menghilangkan ‘ngetem’ itu,” kata David.

Baca Juga :  Pembunuh Driver Taksi Online di Palembang Dituntut 10 Tahun Penjara

Dari sisi kepribadian sopir, David juga mengatakan pihaknya memberikan pelatihan-pelatihan dasar kepada sopir untuk memberikan layanan maksimal kepada sopir.

“Kami memberikan pelatihan dasar seperti mengucapkan selamat pagi dan selamat malam. Kami juga memberikan pelatihan agar sopir bisa mengoperasikan aplikasi dengan benar,” ujar David.

Berbeda dengan taksi dan ojek online, angkot online tidak bisa membawa penumpang keluar dari trayek resmi. Oleh karena itu, David mengatakan pihaknya menyediakan halte virtual yang dekat dari pemukiman.

Halte virtual yang dimiliki Tron saat ini berjumlah 40 titik di kota Bekasi dan akan ditingkatkan menjadi 400 halte. Halte virtual ini bisa berupa warung atau titik penjemputan.

Baca Juga :  Wuih, BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Salurkan Bantuan Rp 99.553.503 ke Mitranya

“Saat ini halte virtualnya masih berupa warung atau tempat-tempat yang dekat pemukiman. Nanti akan ada tanda bahwa ini adalah halte virtual Tron,” kata David.

Dalam masa promo, Tron akan memberikan tarif Rp3 ribu Rp5 ribu usai promo berakhir. Tarif ini berlaku untuk jarak dekat dan jauh. Aplikasi bisa diunduh di Google Play Store maupun di App Store

Saat ini Tron baru bekerja sama dengan 30 angkot. Pada kuartal pertama 2020, David berharap 10 ribu angkot bisa tersentuh aplikasi Tron.

(cnnindonesia/tow)

Loading...