Penting, Saran Penasihat Keuangan Tentang Persentase Gaji yang Harus Disisihkan untuk Beli Mobil

Membeli mobil seolah telah menjadi kebutuhan, khususnya bagi warga kota besar seperti Jakarta. Data Polda Metro Jaya mengungkapkan, dalam sehari tak kurang ada 300 hingga 400 unit mobil baru yang meluncur di jalanan ibu kota.

Padahal secara fungsional, kepemilikan mobil bisa digantikan oleh angkutan umum, bahkan sekarang dengan taksi online yang lebih praktis dan relatif terjangkau. Dari perspekstif ini, punya mobil lebih untuk aspek gengsi atau gaya, ketimbang memenuhi kebutuhan transportasi.

Hal serupa juga terjadi di Amerika Serikat (AS). Penasihat keuangan dari Financial Samurai, Sam Dogen, bahkan mengaku ngeri dengan pesatnya pembelian mobil baru di Negara Paman Sam itu. Harga rata-rata mobil yang dibeli masyarakat pun, meningkat pesat.

Baca Juga :  Gojek dan Grab Terapkan Geofencing, Ojek Online Tidak Dapat Beroperasi di Zona Merah

Pada 2009, mobil yang dibeli penduduk AS harganya rata-rata USD 24.000. Maka tahun ini, mobil yang dibeli rata-rata berharga USD 34.000 atau tak kurang Rp 516 juta per unit. “Orang yang pada 2009 membeli mobil seharga USD 24.000, sekarang entah sudah seperti apa kondisi mobilnya? Kalau dijual juga paling laku berapa?” katanya seperti dikutip dari CNBC.

Dia melanjutkan, “Jika uang yang sama diinvestasikan di pasar modal pada 2009, maka sekarang nilainya sudah lebih dari USD 50.000. Lebih dari dua kali lipat.”

Dia menandaskan, membeli mobil mahal apalagi sampai punya beberapa unit, adalah salah satu kesalahan finansial yang paling banyak dilakukan orang. Apalagi menurutnya, selain harus membayar harga beli mobil, pemilik juga harus membayar asuransi, biaya service dan pemeliharaan, belum lagi biaya lain seperti parkir dan uang tol.

Baca Juga :  Keren! Gidot, Cawagub Kalbar: Gak Ada Yang Boleh Melarang Go-Jek Di Sini

“Kalau semua itu dihitung, total pengeluaran yang dibelanjakan untuk setiap unit mobil yang Anda punya, mungkin akan mengagetkan,” kata Sam.

Dia memberi tips, mobil yang pantas dibeli adalah seharga sepersepuluh dari total pendapatan dalam setahun. Untuk standar AS, jelas dia, Jika pendapatan kotor dalam setahun adalah USD 42.000, maka mobil yang pantas dibeli berharga USD 4.200.

“Bukan yang berharga USD 34.000 seperti terjadi saat ini. Dengan harga segitu (USD 4.200), memang hanya bisa mendapatkan mobil bekas,” ujarnya.

Menurutnya, membeli mobil yang menghabiskan lebih dari 10 persen penghasilan dalam setahun, selain membebani keuangan karena ada biaya-biaya tambahan lain, juga membuat kehilangan kesempatan berinvestasi. Padahal dengan berinvestasi, dengan uang seharga mobil akan bertambah nilainya di masa mendatang.

Baca Juga :  Ojol Dilarang Beroperasi di Zona Merah, Pihak Aplikator: Kami Menerima

(msn.com/tow)

Loading...