Hingga saat ini, pemerintah belum mendapatkan formulasi tepat untuk mengatasi kemacetan di Kota Manado. Apalagi dari informasi yang dihimpun, sekira 70 ribu taksi online menyerbu ibu kota provinsi ini. Taksi-taksi ini berasal dari Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, bahkan dari Kota Bitung. Sejumlah titik keramaian jadi pusat kemacetan.
Baca:
- Dukung Ojek Online, Go-Jek Lovers Manado Ikut Tandatangani Petisi
- Meriahkan Hari Sumpah Pemuda, Polisi Puji Jiwa Nasionalisme Pengemudi Go-Jek Manado
Di antaranya Jalan Sam Ratulangi, Jalan Pierre Tendean, Jalan RW Mongisidi, pusat kota, jalan Winangun-Tomohon, hingga kawasan ring road I. Sebagian jalan alternatif pun di jam-jam tertentu mengalami kemacetan.
Misalnya jalan alternatif di kawasan Malalayang. Pengamat transportasi Sulut Dr James Timboeleng, mengakui kemacetan terjadi diakibatkan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
“Harus diakui, kendaraan di Kota Manado tak seimbang lagi dengan kondisi jalan. Tapi juga harus digarisbawahi, kemacetan terkadang terjadi karena tak ada kesadaran para pengguna jalan, yang sering parkir di sembarangan tempat. Selain itu pekerjaan jalan yang dilakukan di beberapa titik mengakibatkan penyempitan jalan, sehingga kemacetan tidak dapat dihindari lagi,’’ sorot Timboeleng.
Dosen Teknik Unsrat ini mengimbau, masyarakat menggunakan jalan dengan tertib. “Petugas juga harus lebih aktif lagi mengontrol jalan dan melakukan penertiban. Karena kontrol dari petugas, baik itu kepolisian maupun Dinas Perhubungan sangat diperlukan. Untuk mengurai kemacetan,’’ tambahnya.
Kemudian dia mendorong sesegera mungkin merealisasikan ring road 3 yang akan menjadi jalan alternatif Malalayang-Winangun. “Ini akses penting. Bisa mengurai kemacetan,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Manado M Sofyan mengatakan pertumbuhan taksi online ikut memicu kemacetan. “Pertumbuhan kendaraan yang begitu pesat memicu terjadinya kemacetan. Salah satunya taksi online,” sebutnya.
Untuk mengurai kemacetan akan ada rekayasa lalu lintas. Selain itu ada rencana sosialisasi ke pengguna jalan. “Diharapkan juga rencana Manado Kota baru bisa membantu penyebaran kendaraan,” tandasnya.
(manadopostonline/tow)