Mudik 2019, Go-Jek Hadirkan Go-Ngaso dengan Target 50 Ribu Transaksi

Go-Jek, layanan berbagi tumpangan besutan Nadiem Makarim CS menghadirkan Go-Ngaso, posko rehat yang mengombinasikan layanan Go-Food, Go-Auto, dan Go-Message. Khusus untuk Go-Food, perusahaan itu menargetkan untuk memperoleh 50 ribu transaksi selama 29 Mei-4 Juni 2019.

Senior Marketing Manager Go-Food, Marsela Renata mengatakan, aktivasi Go-Ngaso akan meningkatkan peluang peningkatan volume bisnis bagi para mitranya. Baik itu mitra Go-Food maupun Go-Life.

“Per hari kami sediakan 250 pax. Selama periode Go-Ngaso, kami berharap bisa meraih 50 ribu transaksi,” ujar Marsela kepada pers, Selasa (28/5/2019).

Ia yakin dapat meraih target tersebut. Sebab, menurut kajian internal Go-Jek, makanan dan minuman sangat dibutuhkan pemudik. Selain Go-Food, Go-Jek juga menyediakan pijat gratis selama 15 menit (Go-Massage) dan cuci kendaraan dan cuci kaca mobil (Go-Auto).

Baca Juga :  Sindir Putusan MK Soal Larangan Penggunaan GPS, Driver Taksi Online: Putusan Gegabah

VP Public Policy & Government Relations Go-Jek, Panji W. Ruky menjelaskan, “Kami berharap para pengguna juga dapat merasakan kenyamanan mudik melalui istirahat sejenak di Go-Ngaso.”

Adapun, posko Go-Ngaso akan tersedia di 8 titik, meliputi: Rest Area KM 88 A Cipularang, KM 207 A Cirebon, KM 397 A, KM 391 A Batang, KM 518 A Masaran Sragen, KM 538 A Ngampal Sragen, KM 597 A Madiun, dan KM 725 A Gresik. Namun, layanan Go-Auto dan Go-Massage hanya tersedia di Rest Area KM 88 A Cipularang dan KM 725 A Gresik.

Layanan Go-Ngaso merupakan kolaborasi Go-Jek dan startup Alamat.com. Lewat kemitraan itu, pemudik bisa mengakses arah menuju rest area melalui aplijasi dan situs mereka.

Baca Juga :  GoRide dan GrabBike Aktif Kembali di Kota Tangerang, Begini Respon Masyarakat

“Waktu operasional Go-Ngaso tidak 24 jam, tapi di masa-masa peak hour, pukul 6 pagi hingga 10 malam,” imbuh CEO Alamat.com, Daniel Cahyadi.

Tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, jumlah pemudik paling bessr berasal dari Banten, Jabodetabek, dan Bandung Raya. Dengan total potensi pemudik mencapai 18,2 juta orang dari wilayah itu.

Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Angkutan Multimoda Kemenhub, Ahmad Wahyudi menjelaskan, “Untuk itu, kami juga akan memberlakukan beberapa skenario untuk mengurangi kemacetan demi mendukung kelancaran arus mudik, termasuk penerapan sistem kebijakan satu arah (one way) yang diharapkan jadi solusi baru.”

(wartaekonomi/tow)

Loading...