Kolaborasi Telkomsel dan Gojek, Ini Kata Pengamat INDEF

Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

Telkomsel beberapa waktu lalu memutuskan untuk melakukan investasi kepada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau (Gojek). Tak tanggung-tanggung, total dana yang dikucurkan Telkomsel ke Gojek mencapai US$ 150 juta atau di kisaran Rp 2,1 triliun. Dengan demikian, Telkomsel resmi menjadi salah satu investor Gojek.

Pengamat ekonomi digital dan inovasi keuangan INDEF, Nailul Huda menyambut positif aksi tersebut. Menurut Huda, investasi Telkomsel ke perusahaan penyedia layanan ride hailing itu bisa menguntungkan kedua belah pihak bahkan bagi ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan.

Yang pasti industri telekomunikasi itu tidak bisa lepas dari industri teknologi digital, dalam kasus keduanya, mereka ya cocok aja, telekomunikasi dan digital ini, mereka saling menunjang,” ujar Nailul kepada detikcom, Jumat (8/1/2021) seperti dilansir dari Detik.com.

Baca Juga :  Kolaborasi dengan Gojek, Strategi Telkomsel dalam Memperkuat Trifecta Bisnis Digital

Menunjangnya seperti apa, Gojek memiliki kekuatan bisa mengembangkan ekosistem ekonomi digitalnya sendiri, seperti pembayaran, layanan, banyak UMKM juga jadi mitra di situ, itu bisa dimanfaatkan oleh Telkomsel. Kalau untuk Gojek, dia tidak punya kekuatan di telekomunikasi, mereka tidak punya provider, sedangkan Telkomsel punya provider, di situlah keuntungan buat keduanya,” sambungnya.

Meski Telkomsel juga sudah memiliki bisnis Internet of Things (IoT), tetap saja, menurut Nailul kerja sama investasi ini masih dibutuhkan kedua belah pihak, terutama bagi Telkomsel. Sebab, IoT Telkomsel belum seterkenal Gojek. Dari kerja sama investasi inilah, Telkomsel bisa belajar mengembangkan bisnis IoT-nya tadi agar bisa tumbuh sepesat Gojek.

Selama ini pengembangan bisnis IoT Telkomsel memang sudah dikenal fokus pada segmen Business to Business (B2B). Dengan berkolaborasi bersama Gojek, membuka potensi besar bagi Telkomsel untuk bersinergi mengembangkan bisnis IoT untuk segmen Consumer untuk cakupan pasar yang lebih luas.

Baca Juga :  Gandeng GoPay, Dewan Masjid Indonesia Dorong Infaq dan Sedekah Digital

Untuk diketahui, yang dimaksud IoT adalah sistem perangkat komputasi dengan kemampuan identifikasi dan transfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Bisnis IoT dalam Gojek misalnya bisa ditemui di GoFood.

Lewat GoFood, Anda bisa mencari semua jenis makanan yang diinginkan. Anda juga bisa memesan langsung makanan itu tanpa perlu mengetahui lokasi tempat makanan itu tersedia, karena petugas yang menjadi penawar jasa pengantar pesanan akan mengantarkan orderan anda setelah proses pemesanan selesai. Semuanya praktis, akurat dan efektif.

Sekarang IoT nya Telkomsel dikenal atau enggak? Yang dikenal kan Gojek. Nah dalam bisnis digital ini subscriber itu penting, karena Gojek lebih dikenal tentu subscriber nya lebih banyak, di sinilah Telkomsel butuh Gojek, mungkin nanti ke depannya mereka akan kerja sama dan sebagainya terkait IoT ini,” terangnya.

Baca Juga :  Closing Ceremony Manado Fiesta 2019, Gojek Hadirkan Iwan Fals dan Saykoji

Tak hanya menguntungkan kedua belah pihak, investasi itu disebut bisa berdampak positif bagi iklim ekonomi digital dalam negeri.

Yang pasti akan membesarkan lagi penggunaan dari Gojek, otomatis kue ekonomi digital semakin besar, ini bisa dilihat dari jumlah subscribernya Gojek itu yang mencapai puluhan juta, ini bisa lebih banyak lagi,” paparnya.

(TOW)

Loading...