Kisah Mantan Driver Ojol Tekuni Usaha Jasa Cuci Closet Kamar Mandi, Orderan Mulai Ramai

Samsudin saat memasarkan usahanya menggunakan sebuah papan di pinggir jalan.

Hampir kurang lebih satu tahun Samsudin (45), menekuni usaha jasa cuci closet kamar mandi, mantan driver ojek online (ojol) itu masih ingat betul awal mula merintis usaha secara mandiri.

Samsudin tinggal di sebuah rumah kontrakan tiga petak di Kampung Rawadas, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Tempat tinggal Samsudin terletak di persis pinggir Jalan Pondok Kopi Ujung, lokasinya yang berdekatan dengan wilayah Kota Bekasi tepatnya, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat.

Berada di gang kecil, Samsudin tinggal berempat dengan istri dan dua orang anaknya. Satu orang anaknya lagi telah lama meninggal dunia.

Parkir di depan sini aja (depan gang), masuknya susah soalnya, tapi jangan lupa dikunci setang ya soalnya di sini rawan,” ucap Samsudin, seperti dilansir dari TribunJakarta.com.

Tiap jumat Samsudin memilih libur, dia sengaja menyisahkan waktu luang di hari itu agar bisa bersantai dengan keluarga sambil fokus menunaikan salat Jumat.

Saya kalau hari jumat libur, soalnya kan kalau hari jumat waktunya mepet sama salat, jadi mending libur, kalau ada order mending saya kerjakan hari sabtu atau minggu sekalian,” ucapnya.

Baca Juga :  Auto Ngakak, Ini Fungsi Lain dari Spion yang Dilakukan oleh Driver Ojek Online

Di rumah sederhananya, tampak sang istri bernama Titin (40) menyapa sopan. Ia lantas menawarkan secangkir kopi dan cemilan berupa penyek kacang.

Diminum kopinya, ini ada cemilan peyeknya juga dimakan ya,” ucap Titin menyapa TribunJakarta.com yang baru tiba di kediamannya.

Sambil berbincang santai soal usaha unik cuci closet kamar mandi, Samsudin dan Titin juga ditemani dengan putri kecilnya yang masih berusia lima tahun.

Samsudin menceritakan, usahanya dimulai semenjak pandemi Covid-19 melanda 2020 silam. Kala itu, dia masih berprofesi sebagai driver ojol spesialis makanan.

Waktu saya narik ojol, cuma lebih sering makanan karena antar orang susahkan lagi Covid, lama-lama susah juga order sepi saingan ojol kan banyak,” ucap Samsudin.

Pria yang gemar salat berjemaah di masjid dekat kediamannya ini kemudian mendapatkan tawaran bekerja dari rekan sesama jemaah masjid.

Saat itu, dia diminta membantu menjadi kuli usaha jasa cuci closet kamar mandi. Bayarannya tiap hari Rp 78.000.

Namun dari ikut teman itu, Samsudin banyak belajar. Dia lantas memberanikan diri membuka usaha sendiri jasa cuci closet kamar mandi.

Baca Juga :  Bagaimana Nasib Go-Pay Jika LinkAja Masuk Go-Jek?

Uniknya, Samsudin kala itu belum punya modal. Sambil tertawa dengan sang istri, dia bercerita sempat meminjam uang untuk membeli mesin poles.

Waktu itu sempat utang buat beli mesin, beli mesin bekas sama alat-alat lain kaya koas terus sama cairan kimia khusus untuk poles keramik, modal awal itu bisa dibilang,” tuturnya.

Jasa cuci closet kamar mandi yang ditawarkan Samsudin berbeda dengan cuci kamar mandi biasa. Dia berusaha menghadirkan jasa cuci secara profesional.

Bukan dengan sikat atau cairan pembersih kamar mandi biasa, melainkan dipoles menggunakan alat mesin poles hingga kerak pada dinding kloset dan keramik kamar mandi hilang.

Samsudin mengaku, pekerjaan cuci kloset kamar mandi ini biasanya dia lakukan sendiri. Perlu tujuh jam atau bahkan dua hari untuk membuat kamar mandi mengkilap.

“Saya kalau belum benar-benar bersih belum selesai, misalnya satu hari belum kelar besokkannya saya balik lagi,” ucapnya.

Pilihannya untuk beralih profesi tidak sia-sia, ditambah keberaniannya meminjam utang demi modal awal membuka usaha kini tebayarkan.

Baca Juga :  Saat Harpitnas, Saatnya Pengguna Go-Jek Pakai Go-Life buat Cuci Mobil

Hampir setiap hari, order jasa cuci closet kamar mandi berdatangan. Bahkan saking bayaknya, dia kini mengajak beberapa rekannya untuk bekerja dibidang yang sama.

“Alhamdulillah kalau orderan ada terus, sekarang ada dua tukang saya, misalnya saya enggak bisa nanti saya kasi tukang saya biar bagi-bagi juga,” terangnya.

Samsudin tidak menapik, orderan mulai ramai ketika beberapa orang memposting foto dirinya ke media sosial.

Awal mula dia memasarkan jasanya, Samsudin biasa mangkal di pinggir jalan sambil memasang papan iklan jasa cuci closet kamar mandi.

Dari situ, beberapa orang kerap memfoto lalu membagikan ke akun media sosial hingga viral diketahui banyak orang.

Disamping itu, Samsudin juga aktif memasarkan secara mandiri di akun Facebook pribadinya. Beberapa foto dan video hasil kerjaannya diposting untuk memudahkan calon pengguna jasa.

Kadang ada yang lewat bilang ke saya ‘pak izin foto ya?’ Saya tanya ‘buat apa?’, dia bilang ‘buat diposting siapa tahu ada yang minat’, yauda saya bilang ‘silahkan’, ternyata lama-lama viral,” tuturnya.

(TOW)

Loading...