Gojek Memiliki Tim Satgas dan Tombol Darurat Jaga Driver dan Penumpang dari Tindak Kejahatan

Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

SVP Corporate Affairs Gojek, Rubi W Purnomo, mengatakan pihaknya memiliki tim satgas terlatih yang secara rutin melakukan patrol serta fitur tombol darurat.

Kami telah memiliki tim satgas yang terlatih dan secara regular melakukan patroli. Selain itu, pada aplikasi Gojek, telah tersedia berbagai fitur untuk menjaga keamanan penumpang dan mitra driver, salah satunya adalah fitur tombol darurat,” terang Rubi.

Tombol ini, dapat digunakan oleh driver maupun pelanggan Gojek bila terjadi indikasi keadaan darurat. Tombol ini terhubung langsung ke server pusat Gojek.

Tombol ini terkoneksi ke tim khusus Gojek yang siaga 24 jam. Tombol serupa juga tersedia di aplikasi konsumen,” lanjutnya.

Baca Juga :  Hadir di Karawang, Go-Jek Gelar Go-Food Festival

Meski begitu, Rubi mengatakan driver yang dibegal di Tugu Tani bukan merupakan mitra Gojek. “Dapat kami konfirmasikan bahwa korban yang disebutkan dalam berita tersebut bukan mitra driver Gojek. Namun demikian, Gojek sangat mengecam tindak kriminal yang meresahkan masyarakat tersebut,” sambungnya.

Melansir Detik.com, Seorang driver ojek online (ojol) dibegal di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat. Wakil Ketua Komisi V DPR Arwani Thomafi meminta operator ojek online (ojol) membuat inovasi untuk melindungi pengemudi atau driver dari begal.

Fenomena begal yang menimpa pengemudi ojol harus dicermati serius oleh pihak operator ojol. Dibutuhkan inovasi dari pihak operator untuk membuat sistem protektif bagi pengemudi. Apakah inovasi berbasis teknologi atau termasuk pengaturan jam kerja. Poin pentingnya harus ada sistem yang melindungi pengemudi ojol,” kata Arwani lewat pesan singkat kepada detikcom, Selasa (25/5/2021).

Baca Juga :  BPJamsostek Beri Santunan Jaminan Kematian Rp42 Juta ke Ahli Waris Ojek Online

Arwani menyebut pengungkapan kasus begal terbantu berkat keberadaan CCTV di sejumlah titik. Hal ini, kata Arwani, belum cukup. Perlu adanya tindakan preventif agar kasus serupa tidak terulang.

“Perlu upaya bersama untuk merespons persoalan tersebut dengan duduk bersama antara Kemenhub, operator ojol, termasuk pihak kepolisian,” tutur Arwani.

(TOW)

Loading...