Dukung Aplikasi Angkutan Online Milik Pemerintah, Begini Pernyataan Go-Jek

Kementerian Perhubungan mendorong berdirinya aplikasi transportasi online milik pemerintah untuk bersaing dengan Go-Jek dan Grab.

Kepada CNBC Indonesia, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan aplikasi milik pemerintah itu diharapkan dapat menjadi contoh yang bagaimana seharusnya transportasi online itu beroperasi di Indonesia.

Pendirian aplikasi pelat merah juga didukung oleh para driver yang menilai investor di Go-Jek dan Grab dikuasai oleh asing.

“Dari aliansi [driver online] itu kan lihat kok dua aplikasi [Go-Jek dan Grab] itu kayaknya kan kebanyakan [investor] asing,” tuturnya.

Kemenhub menyatakan tujuan dibentuknya aplikasi ini guna memberi contoh yang baik bagaimana seharusnya taksi online dan ojek online beroperasi, sekaligus menyelesaikan masalah berlarut seperti soal tarif dan jumlah pengemudi.

Baca Juga :  Sambil Menunggu Waktu Berbuka Puasa, Saatnya Mencari Referensi Secara Online

Namun, saat berdiri nanti aplikasi pelat merah sepertinya harus berupaya keras merebut pasar dari Go-Jek dan Grab.

Kedua aplikasi itu telah berdiri lama dan bahkan sudah berada di sejumlah negara lain.

Grab saat ini sudah beroperasi di 8 negara ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Sementara itu, Go-Jek sudah ada di 2 negara yakni Indonesia dan Vietnam. Ke depannya, Go-Jek juga berencana ekspansi ke tiga negara ASEAN lainnya.

Menyusul rencana pemerintah memuat aplikasi transportasi online ini, Go-Jek ikut buka suara.

VP Corporate Communications Go-Jek, Michael Say, mengatakan pihaknya mengharga berbagai inisiatif yang mengutamakan kepentingan mitra dan konsumen, yang didasari oleh semangat kolaborasi.

Baca Juga :  Beres Segel Kantor Grab di Benhil, Para Driver Lanjutkan Geruduk Kantor Manajemen Grab di Lippo Kuningan

“Pengembangan teknologi aplikasi untuk membangun ekosistem yang mumpuni bagi masyarakat [seperti yang Go-Jek lakukan saat ini] memerlukan pemahaman serta keahlian yang mendalam agar dapat memberikan manfaat optimal bagi para pengguna,” katanya dalam pesan singkat, Selasa (18/9/2018).

Dia juga berharap pemerintah dapat terus berperan dalam memastikan iklim usaha dan investasi yang kondusif di sektor transportasi.

(cnbcindonesia/tow)

 

Loading...