Meskipun telah terbukti membawa banyak manfaat, kehadiran ojek online di beberapa daerah masih mengalami penolakan. Pasalnya, ojek online tidak hanya sebatas mengantarkan orang atau barang saja, tetapi banyak layanan yg diberikan oleh ojek online kepada masyarakat.
Salah satu manfaat kehadiran ojek online adalah hadirnya layanan antar makanan seperti GoFood yang telah mendongkrak pendapatan banyak UMKM.
Baca:
- Kominfo: Pelaku UMKM Sekarang Bisa Buka Restoran di Dapur Sendiri, Langsung Diantar Pakai Go-Jek
- Transportasi Online Dilarang, Pelaku UMKM Ikut Rugi
Namun, kehadiran ojek online ternyata masih dipermasalahkan oleh Organda dan beberapa ojek pangkalan serta pengemudi angkutan umum yang merasa tergerus pendapatannya.
Di Semarang, Jawa Tengah misalnya, para awak angkot dan driver opang mendatangi Dinas Kominfo setempat. Seperti yang terlihat dalam cuitan akun sosial media Dinas Kominfo Jateng (@kominfo_jtg).
Dinas Kominfo Jateng tengah melaksanakan audiensi yang dihadiri oleh sejumlah pihak penolak transportasi online seperti para pengemudi angkutan umum konvensional, baik angkot maupun ojek konvensional serta perwakilan Organda.
Baca: Protes Transportasi Online, Forkam Lakukan Aksi Mogok Hari Ini
Lagi-lagi angkutan umum konvensional lakukan orasi dan audiensi, menyikapi keberadaan angkutan online, bagaimana pendapatmu tweeps? pic.twitter.com/iXFPABRxpv
— Dinas Kominfo Jateng (@kominfo_jtg) December 4, 2017
Dalam audiensi yang diadakan Dinas Kominfo Jateng tersebut, pihak penolak transportasi online menuntut agar ojek online dilarang beroperasi di Jawa Tengah. Namun, Dinas Perhubungan mengatakan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang tidak mengkin.
Berikut video audiensi Dinas Kominfo Jawa Tengah bersama para sopir angkot dan perwakilan Organda:
(tow)