Anggap Layanan Berbasis Online Banyak Manfaat, Bupati Banyuwangi Sambut Baik Kehadiran Go-Jek

Saat di beberapa daerah masih belum bisa menerima kehadiran layanan transportasi berbasis online, justru Banyuwangi menyambut dengan tangan terbuka.

Bahkan Pemkab Banyuwangi mengajak kolaborasi untuk memberikan nilai tambah dan layanan pada masyarakat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak Go-Jek, untuk memberikan layanan yang bisa memberikan manfaat lebih pada masyarakat, tidak hanya sekadar keuntungan bagi Go-Jek.

“Banyuwangi sudah sadar dengan globalisasi. Layanan berbasis online saat ini tidak bisa dihindari. Tinggal bagaimana peran pemerintah dengan hadirnya industri online ini,” kata Anas, Sabtu (5/8/2017).

Go-Jek sudah mulai beroperasi di Banyuwangi sekitar satu pekan ini. Saat ini layanan ojek berbasis online itu, sudah bisa dimanfaatkan masyarakat Banyuwangi. Bahkan sudah ada 250 driver di Banyuwangi yang terdaftar di Go-Jek.

“Saya mendapat informasi dari Gojek, pertumbuhannya di Banyuwangi sangat baik. Sudah ada 250 driver, dan itu baru 30 persen permintaan yang bisa dilayani,” kata Anas.

Baca:

Karena itu, Anas mengajak Go-Jek untuk kolaborasi, dalam memanfaatkan fitur-fitur aplikasinya, terutama untuk masyarakat lapisan menengah ke bawah.

Misalnya fitur go-food, Anas mengajak kerja sama, Go-Jek tidak hanya melayani restoran-restoran atau rumah makan besar saja.

“Jangan hanya restoran yang besar, tapi warung-warung makan milik masyarakat. Misalnya seperti Warung Sego Tempong Mbok Wah, rujak soto, dan lainnya, bisa bekerja sama dengan layanan antar jemput makanan,” kata Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Jatim itu.

Layanan ini nantinya bisa untuk melayani wisatawan yang datang ke Banyuwangi, dan ingin menikmati kuliner khas Banyuwangi.

Misalnya wisatawan berwisata ke Gunung Ijen, yang menginap di home stay, kawasan Taman Sari dekat dengan Ijen, dan ingin menikmati kuliner khas Banyuwangi.

Mereka tidak perlu turun, dan bisa diantar oleh Go-Jek. Tapi makanannya dari warung-warung masyarakat.

Selain itu, Anas meminta agar Go-Jek bisa menyediakan jasa transportasi ojek untuk naik ke Gunung Ijen. Tentunya spesifikasi kendaraannya harus yang khusus untuk rute tanjakan.

“Misalnya ada jasa ojek untuk naik Ijen, tapi motornya harus motor trail. Itu kan lebih seru bagi wisatawan,” kata bupati yang masih berusia 44 tahun tersebut.

Tidak hanya itu, Anas juga mengajak Go-Jek untuk memberikan layanan jasa antar jemput obat bagi warga Banyuwangi yang sakit, terutama bagi warga yang tidak mampu.

Ini selain memberikan kemudahan layanan, juga untuk mengurangi antrian pembelian obat di apotik atau rumah sakit.

“Ini kami sedang godok formulanya bersama Go-Jek. Agar kehadiran Go-Jek di Banyuwangi bisa memberikan manfaat lebih pada masyarakat,” kata Anas.

Menurut Anas, dengan kehadiran jasa transportasi berbasis online ini, masyarakat harus siap. Di sinilah peran pemerintah untuk memberikan edukasi untuk memanfaatkan hadirnya industri online ini.

“Di sinilah peran Internet Marketing yang sudah kami laksanakan selama ini. Memberikan edukasi pada masyarakat,” kata bupati yang beberapa kali meraih penghargaan di bidang marketing itu.

Masyarakat harus siap dengan kehadiran industri online ini. Misalnya Warung Sego Tempong Mbok Wah, harus siap untuk menerima kehadiran Go-Jek. Jangan sampai, ketika sudah banyak permintaan, justru Mbok Wah-nya yang tidak siap.

Anas mengatakan, nantinya masyarakat terutama pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), akan dikumpulkan untuk bersiap dalam kolaborasi dengan industri online ini.

Selain itu, Anas juga menegaskan pada Go-Jek, untuk menerima driver dari masyarakat Banyuwangi saja.

“Saya sudah minta agar drivernya harus warga Banyuwangi. Jangan dari daerah lain,” tambah Anas.

(surya/tow)

Loading...