Vicky Febrianto ketika masih sebagai personel Hunter Boys dan ketika sudah keluar dan menjadi driver ojek daring. (Kehidupan memang selalu berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Seperti roda motor yang dikendarai oleh Vicky Febrianto.
Di antara rekan-rekan se-profesi, driver ojek online, dia lebih dikenal dengan sebutan Vicky Ule. Namun, siapa sangka sebelum menjadi driver ojek online Vicky dulunya adalah mantan personel Boyband? Dia dulunya memiliki nama panggung Vicky HB.
HB adalah singkatan dari Hunter Boys, boyband di bawah manajemen Kevin Aprilio. Hunter Boys juga menjadi salah satu boyband yang pernah digandrungi sebagian masyarakat Indonesia pada masanya. Hunter Boys muncul bersama sederet nama boyband terkenal lainnya, seperti SMASH dan Dragon Boys.
Ketika boyband dan girlband tak lagi hits, maka banyak porsonel boyband-girlband yang memilih mencari pekerjaan lain. Satu di antaranya adalah Vicky. Dia bergabung sebagai mitra perusahaan ojek online mulai 2016.
Vicky Ule, sebutannya oleh teman-teman ojek daring seprofesi setelah keluar dari boyband.
Meski kini Vicky seorang driver ojek online, namun masih terdapat ciri yang membedakannya dengan driver ojek lainnya. Dia selalu terlihat kece meski sedang di jalan.
Kulitnya yang putih dengan wajah oriental, ditambah rambutnya dengan warna sebagian pirang membuat tampilannya terlihat keren. Selain itu, Vicki juga sering terlihat menggunakan kacamata hitam layaknya porsonel boyband.
Melansir reppler.com, pria 30 tahun ini mengaku tidak pernah merasa gengsi dengan profesi yang dijalaninya saat ini. “Saya tidak gengsi. Saya ambil positifnya saja. Toh, sama-sama mencari nafkah halal,” tuturnya.
Vicki berfoto dengan Kevin Aprilio, orang yang membentuk boyband Hunter Boys.
Vicky juga mengaku bahwa penghasilannya di entertain dengan profesinya yang sekarang terpaut sangat jauh. Hanya saja saat itu dia belum bisa me-manage keuangan sehingga pengeluarannya pun banyak. Setelah menjadi driver ojek daring, Vicky mengatakan bahwa ternyata mencari uang itu sulit. Oleh sebab itu, dia mencoba menghargai setiap uang yang didapatnya.
“Di ojek online, saya merasakan mencari uang, mendapatkan uang. Saya harus jalan dulu satu kilo, dua kilo, baru mendapat upah. Nah, di situ saya merasakan uang susah dicari. Jadi, saya mengurangi jumlah kebutuhan, lebih hemat, tambahnya.
Kini Vicky telah menikah dan dikarunia seorang anak laki-laki. Sebagai tulang punggung keluarga, dia merasa harus bertanggung jawab. Apapun profesi yang digelutinya saat ini bukan sebuah masalah. Terpenting baginya, tidak melanggar hukum dan halal.
(kumparan/tow)
