10 Tips Bagi Driver Ojol dan Taksi Online Terhindar Modus Kejahatan Hipnotis

Pengemudi ojek online menangkut penumpang di Shalter Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). ADI MAULANA IBRAHIM|KATADATA

Driver ojek online (ojol) dan taksi online sering kali menjadi sasaran kejahatan, termasuk hipnotis. Beberapa kasus hipnotis terhadap driver ojol telah dilaporkan di Indonesia pada tahun 2023.

Salah satu kasus yang dilaporkan adalah kasus Herman, seorang sopir ojol asal Depok. Pada tanggal 27 November 2023, Herman mengalami kejadian yang sangat tidak mengenakan saat sedang mencari nafkah. Saat sedang mengantar penumpang, Herman tiba-tiba merasa linglung dan tidak sadar atas apa yang terjadi kepadanya. Setelah kejadian tersebut, Herman kehilangan motor dan ponsel miliknya.

Kasus lainnya terjadi pada tanggal 23 Oktober 2023, di mana seorang driver ojol bernama Ahmad menjadi korban hipnotis. Ahmad mengalami kejadian yang sama seperti Herman, di mana ia tiba-tiba merasa linglung dan tidak sadar atas apa yang terjadi kepadanya. Setelah kejadian tersebut, Ahmad kehilangan motor dan ponsel miliknya.

Pada tanggal 15 September 2023, seorang driver ojol bernama Budi juga menjadi korban hipnotis. Budi mengalami kejadian yang sama seperti Herman dan Ahmad, di mana ia tiba-tiba merasa linglung dan tidak sadar atas apa yang terjadi kepadanya. Setelah kejadian tersebut, Budi kehilangan motor dan ponsel miliknya.

Untuk menghindari kejahatan hipnotis, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti oleh driver ojol dan taksi online:

1. Selalu Gunakan Aplikasi:

Melakukan transaksi di luar aplikasi dapat meningkatkan risiko keamanan. Aplikasi ojol umumnya menyediakan sistem pembayaran yang aman dan melindungi kedua belah pihak.

2. Perhatikan Identitas Penumpang:

Pastikan untuk memverifikasi identitas penumpang sesuai dengan informasi yang ditampilkan di aplikasi.

Jangan ragu untuk menanyakan nama penumpang sebelum mereka masuk ke kendaraan.

3. Prioritaskan Keamanan Pribadi:

Hindari mengemudi ke area yang terpencil atau minim pencahayaan, terutama pada malam hari.

Jangan ragu untuk menolak perjalanan jika merasa tidak aman atau mencurigakan.

4. Hindari Obrolan Aneh:

Jika ada penumpang yang mencoba memulai obrolan yang aneh atau meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa, jangan terlibat dalam percakapan tersebut dan pertahankan batasan profesional.

5. Bagikan Rute dan Informasi Perjalanan:

Bagikan rute perjalanan dan informasi perjalanan Anda dengan teman atau keluarga. Beberapa aplikasi ojek online bahkan menyediakan fitur berbagi lokasi selama perjalanan.

6. Hindari Transaksi Tunai:

Lakukan pembayaran melalui platform pembayaran yang disediakan oleh aplikasi ojek online. Hindari transaksi tunai untuk mengurangi risiko potensi tindak kejahatan.

7. Jangan menerima makanan atau minuman dari penumpang:

Pelaku hipnotis dapat memasukkan obat-obatan tertentu ke dalam makanan atau minuman untuk memudahkan proses hipnotis.

8. Jangan membiarkan penumpang duduk di depan:

Pelaku hipnotis dapat memanfaatkan kontak mata untuk memulai proses hipnotis. Oleh karena itu, sebaiknya driver ojol meminta penumpang duduk di belakang.

9. Laporkan Kejadian Mencurigakan:

Jika Anda mengalami atau melihat situasi mencurigakan, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib atau pihak keamanan yang ditetapkan oleh platform ojek online.

10. Gunakan Sistem Keamanan Aplikasi:

Manfaatkan fitur-fitur keamanan yang disediakan oleh aplikasi ojek online, seperti pelacakan perjalanan, peta rute, dan informasi penumpang.

(tow)

Loading...