Viral Driver Grab Turunkan Pendukung Paslon Nomor Urut 1, Pengamat: Urusan Pilihan Politik Tak Dibawa ke Ranah Pelayanan Transportasi

Aplikator pun harus (bersikap) netral (dari politik)

Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno
menilai urusan pilihan politik hendaknya tak dibawa ke pelayanan transportasi publik, menyusul kejadian mitra pengemudi
GrabCar yang turunkan penumpang beratribut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01.

“Sangat disayangkan. Seharusnya urusan pilihan politik tak dibawa ke ranah pelayanan transportasi,” kata Djoko ketika dimintai
tanggapan terkait dengan kejadian yang sempat viral di lini media sosial dalam dua hari terakhir, di Jakarta, Senin.

Ia juga menegaskan, “aplikator pun harus (bersikap) netral (dari politik)”.

Oleh karena itu, dia pun setuju jika si pengemudi harus mendapatkan sanksi tegas dari Grab karena telah melakukan kesalahan
fatal menurunkan penumpang hanya karena perbedaan pilihan politik.

Baca Juga :  Terinspirasi Go-Jek, Polres Surabaya Bikin Aplikasi untuk Pantau Anggota

Sebelumnya, korban merupakan seorang wanita ini hendak menuju acara Alumni Orange Semanggi Atmajaya di Plasa Festival,
Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/02).

“Saya diusir dari Grab B1771 UZZ hanya karena saya mengenakan baju alumni orange Semanggi Atmajaya Jokowi Amin,” kata
wanita yang namanya disamarkan dalam tangkapan gambar unggahan akun @iimiomwaka di Twitter, pada Minggu (24/02) siang.
Berdasar tulisan di tangkapan gambar tersebut, penumpang GrabCar yang merupakan alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
(FIB) Universitas Indonesia (UI) ini menceritakan bahwa sejak awal pengemudi melajukan mobil dengan lambat dan beberapa kali
salah rute.

Kesal dengan situasi tersebut, apalagi dia harus buru-buru dan permintaannya lewat tol tak digubris pengemudi, akhirnya sang
penumpang menyampaikan keluhan.

Baca Juga :  Gelar Operasi Keselamatan Jaya, Polda Himbau Ojek Online Tidak Ngetem Sembarangan

Akibatnya, si pengemudi yang bernama Anjar Mujiono ini malah berbalik marah terhadap penumpangnya.
Pengemudi juga sempat mengatakan bahwa dia tak akan jemput kalau saja tahu bahwa penumpangnya adalah pendukung
pasangan calon presiden nomor urut 01. Penumpang pun disuruh keluar dari mobil oleh si pengemudi, dan diturunkan di tengah
jalan.

Sepertinya, akun @iimiomwaka mengunggah tangkapan gambar cerita ini akibat kesal dengan kejadian tersebut.

“Astaga, kok driver @GrabID seperti ini? nggak profesional, tidak bisa menghargai perbedaan, usir pendukung @jokowi,” kata @iimiomwaka yang memiliki nama asli Iim Ibrahim tersebut, dalam kicauannya di Twitter.

Kicauannya ini mendapat tanggapan 222 balasan, 789 retweet, dan 480 like. Rata-rata tanggapan warganet atas unggahan cerita
itu adalah ikut menyampaikan kekesalan mereka atas kelakuan sang pengemudi GrabCar.

Baca Juga :  Ingat, Aturan Baru Ojek Online Mewajibkan Driver Pakai Sepatu dan Sediakan Jas Hujan

Salah satunya adalah akun @elvira_widjaja yang mengingatkan jangan sampai kasus ini menimbulkan kericuhan bernuansa politik
cuma karena perbuatan pengemudi GrabCar yang tak patut.

Dia juga menyampaikan agar Grab sebagai perusahaan Malaysia harus mampu menunjukkan komitmen terhadap pelayanan dan
kemanan konsumen, serta tak terlibat dalam urusan politik Indonesia dengan cara menindak tegas kejadian tersebut.

Grab Indonesia pun, melalui akunnya di @GrabID, Minggu (24/2) mengumumkan telah menonaktifkan mitra pengemudi yang
bersangkutan dari platform mereka untuk dilakukan klarikasi lebih lanjut dan pelatihan ulang agar kejadian serupa tidak terulang
di kemudian hari.

(antaranews/tow)

Loading...