Uber Hengkang dari Asia Tenggara, Saingat Berat Go-Jek Saat Ini Adalah Grab

Uber, perusahaan transportasi berbasis aplikasi, akhirnya mengibarkan bendera putih di Asia Tenggara. Seperti dikutip dari kantor berita Reuters, Uber sepakat menyerahkan bisnisnya kepada Grab, perusahaan serupa yang dimiliki pengusaha Malaysia.

Akuisisi ini rencananya akan diumumkan dilakukan pada Senin pagi, 26 Maret 2018 di Singapura. Uber akan menyerahkan semua lini bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab, termasuk Uber Eats. Pesan layanan pengantar makanan yang dioperasikan Uber juga akan berpindah tangan ke Grab.

Uber dan Grab akan membentuk perusahaan patungan dalam mengendalikan bisnis tersebut. Namun Uber hanya menguasai 30 persen saham di perusahaan itu.

Kerja sama antara Uber dan Grab sudah terlihat dari investor yang sama dari kedua perusahaan. Bank asal Jepang, SoftBank Group merupakan investor kakap di Uber dan Grab. SoftBank pula yang mendorong konsolidasi antara kedua perusahaan.

Baca Juga :  Warga Ciledug jadi Korban Order Fiktif GrabFood Total Rp 2,8 Juta, Grab Lakukan Investigasi

Saat berkunjung ke India pada Februari lalu, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan Uber tetap berkomitmen melayani konsumennya di Asia Tenggara. Padahal kondisi perusahaan saat itu sedang berdarah-darah. Uber sendiri menolak berkomentar atas rencana ini.

Hengkangnya Uber dari Asia Tenggara membuat peta persaingan di industri transportasi online kian sempit. Saat ini saingan terberat Grab hanya tinggal Go-Jek yang dimiliki pengusaha muda Nadiem Makarim.

(tempo/tow)

Loading...