Suara Penumpang TransJakarta: Makin Numpuk, Peluang Penularan Corona Makin Besar!

Antrean mengular di halte TransJakarta Ragunan.Foto: TransJakarta Halte Ragunan (ilman/detikcom)

Antrean parah terjadi di Halte TransJakarta Ragunan, Jakarta Selatan. Penumpukkan penumpang mengular hingga 20-30 meter.

Antrean semakin panjang karena waktu kedatangan bus TransJakarta hanya 10 menit sekali. Jumlahnya yang beroperasi pun hanya 25 armada. Selain itu, keberangkatan dari Halte Ragunan juga hanya melayani satu rute, yakni sampai Halte Halimun, Setiabudi, Jakarta Selatan saja.

Salah satu penumpang, Lia mengatakan, kebijakan untuk mengurangi rute TransJakarta perlu dikaji ulang. Terlebih, masih banyak perusahaan yang mengharuskan untuk karyawannya datang ke kantor.

“Mungkin bisa dikaji ulang lagi, ditambahin armadanya biar tidak terlalu menumpuk seperti ini, apalagi di jam-jam padat,” kata Lia, Senin (16/3/2020).

Penumpang lainnya, Tania juga mengeluhkan panjangnya antrean. Menurutnya, kebijakan pengurangan rute tidaklah efektif.

Baca Juga :  Begini Keadaan Stasiun Cawang, Siang Hari Sepi Sejak Sebagian Masyarakat Bekerja dari Rumah

“Ini 20 menit lagi juga (bus) datangnya. Menurut saya ini sangat gak efektif banget kalau ada orang yang kerjanya mepet banget. Terus ibu-ibu prioritas juga yang harus dipikirkan,” ucap Tania.

Sementara itu, Rika dan Pegi memutuskan untuk beralih menggunakan taksi online. Keduanya nampak terburu-buru karena harus segera datang ke kantor.

“Mau naik taksi online aja,” kata Rika.

Senada dengan penumpang sebelumnya, Rika menganggap kebijakan pengurangan rute ini tidak efektif. Dengan padatnya antrean, kata Rika, potensi penyebaran virus corona lebih besar.

“(Pengurangan rute tujuannya) untuk mengurangi virus yang numpuk, (antre seperti) ini numpuk virus sih,” kata Rika dengan nada sedikit kesal.

Baca Juga :  Gagal Menyalip Transjakarta di Jalur Busway, Pengemudi Ojol ini Tutup Usia

Menurutnya, apabila pemerintah ingin mengurangi pembatasan transportasi publik, sebaiknya semua perkantoran baik swasta maupun pemerintah, karyawannya bekerja di rumah. Hal itu agar tidak terjadi penumpukan antrean di tempat keberangkatan transportasi publik.

“Kecuali memang kantornya membuat peraturan yang jelas kita tuh semuanya di rumah gak menggunakan transportasi publik gak apa-apa sih atau pemerintah dengan tegas menyatakan PNS, swasta benar-benar di rumah biar gak gunakan transportasi ini,” katanya.

Sementara itu, Pegi berharap rute TransJakarta kembali beroperasi normal agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Sebab, kata dia, semua perusahaan saat ini belum menerapkan kebijakan bekerja di rumah.

“Semoga rute Transjakarta dikembalikan normal aja sih, karena kan belum semua kantor yang libur,” kata Pegi.

Baca Juga :  Terimbas Covid-19, Pelanggan Pesan Bakso Lewat GrabFood

Artikel ini telah tayang di https://news.detik.com/berita/d-4940534/suara-penumpang-transj-makin-numpuk-peluang-penularan-corona-makin-besar

Loading...