Siapa Konglomerat Indonesia di Balik Rencana Go Public Grab?

Ilustrasi. Ajeng Dinar/Katadata

Grab sudah mengumumkan rencananya untuk go public lewat skema special purpose acquisition company (SPAC) di NASDAQ dengan nilai USD 40 miliar, dan di baliknya ternyata ada dukungan dari konglomerat Indonesia.

Go public lewat skema SPAC ini artinya Grab akan merger dengan perusahaan lain, yaitu Altimeter Capital, dengan nilai mencapai USD 40 miliar, setara Rp 580 triliun. Atau tepatnya merger SPAC terbesar yang pernah ada.

Di balik kesepakatan ini ternyata ada sejumlah konglomerat terkemuka dari Indonesia yang ikut berpartisipasi, seperti Djarum, keluarga Sariaatmadja pemilik Emtek, dan grup Sinarmas, yang berada dalam gerbong yang sama dengan investor global seperti BlackRock, Fidelity, dan juga Temasek.

Baca Juga :  Kenaikan Tarif Ojek Online Dirasa Belum Mencukupi Biaya Operasional

Hal ini dijelaskan Grab dalam keterangan persnya, Jumat (23/4/2021) yang menyebut deretan perusahaan tersebut terlibat dalam penggalangan dana private investment in public equity (PIPE) yang mencapai USD 4 miliar. Ikut sertanya investor dari Indonesia dalam skema ini terlihat menunjukkan kepercayaan terhadap masa depan Grab di Indonesia.

Keputusan Grab menjadi perusahaan publik didorong kinerja keuangan yang solid pada 2020 meski perekonomian dunia tengah dilanda pandemi, yang masih berlangsung hingga kini. Grab mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sekitar USD 12,5 miliar, lebih baik dibandingkan pada saat sebelum pandemi dan meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan kondisi pada tahun 2018.

Dalam keterangan Grab tersebut juga disebutkan kalau Altimeter berkomitmen untuk memegang saham yang dimiliki sponsornya selama tiga tahun, lalu 10% dari saham tersebut akan dimanfaatkan untuk dana GrabForGood yang ditujukan untuk berbagai program sosial dan lingkungan jangka panjang. Seperti pendidikan, dukungan untuk mitra Grab, dan lainnya.

Baca Juga :  Akibat Driver Dibunuh, Warga Madura Kesusahan Pesan Taksi Online

Dana GrabForGood tersebut saat ini nilainya sudah mencapai USD 275 juta, yang antara lain berasal dari sumbangan CEO Grab Group Anthony Tan, cofounder Hooi Ling Tan, dan President Ming Maa, yang mencapai USD 25 juta dalam bentuk saham Grab.

Kami selalu percaya pada kerja sama jangka panjang akan meningkatkan dampak yang besar. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung agenda nasional dan juga bermitra dengan sejumlah perusahaan blue chip terbaik di dunia,” ujar Anthony Tan dalam keterangan tersebut.

(TOW) Artikel ini telah tayang di inet.detik.com

Loading...