Sejumlah pengendara ojek konvensional alias ojek pangkalan di Kota Tanjungpinang menolak ojek on line mangkal di wilayahnya. Pernyataan itu disampaikan salah seorang pengojek yang biasa mangkal di bawah hotel Tanjungpinang.
Salah seorang pengendara ojek konvensional Sarbini yang biasa mangkal di kawasan Hotel Tanjungpinang kepada media menyampaikan, dirinya beserta beberapa rekan seprofesinya mengaku terganggu keberadaan ojek online yang mangkal di sekitar tempat mereka.
“kami tidak bisa kalau memang go-jek ada di lingkungan sini, kita sama-sama cari makan. Jangan sampai gara-gara uang seribu dua ribu nantinya terjadi keributan kita ngak enak,” kata Sarbini kepada Reporter RRI, Jum’at (18/5/2018)
Menurut dia, bagi sebagian tukang ojek pangkalan ini, menjajakan jasa sebagai tukang ojek merupakan mata pencaharian utama.
Dijelaskannya, dirinya sudah selama empat tahun berprofesi sebagai pengendara ojek konvensional di kawasan Hotel Tanjungpinang. Sarbini tidak menutup mata dengan perkembangan teknologi. Walau demikian pengendara ojek online menjaga sikap.
“kita tidak larang mereka ambil penumpang di sini, Namun tidak mengambil penumpang di area yang dekat dengan tempat mangkal ojek pangkalan,” jelasnya.
Selain itu persaingan harga akan menjadi tidak sehat bila ojek online masuk dan beroperasi di pangkalan. Padahal, menurut sarbini, sesama tukang ojek pangkalan telah memiliki patokan harga agar tidak terlalu murah ataupun terlalu mahal.
(rri.co.id/tow)