Ratusan Sopir Angkot Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Pencabutan Retribusi

Ratusan pengemudi angkutan umum jenis pete-pete menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (26/3/2019).

Para pengemudi pete-pete tersebut mulai mendatangi depan kantor gubernur sejak pukul 11.00 Wita. Mereka menggelar orasi dan menghadang pengemudi pete-pete lainnya. Bahkan sweeping sempat diwarnai aksi saling debat lantaran pengunjukrasa memaksa seluruh penumpang turun.

Ratusan petepete kemudian makin banyak dan memenuhi satu ruas Jalan Urip Sumoharjo hingga saat ini, pukul 13.21 Wita.

Menurut Jenderal Lapangan aksi, Ahmad Ando mengatakan, aksi unjuk rasa itu digelar lantaran sulitnya kalangan sopir dan pemilik petepete meningkatkan kesejahteraan. Katanya, selama ini kebijakan pemerintah tak melirik kepentingan mereka.

Baca Juga :  Beres Segel Kantor Grab di Benhil, Para Driver Lanjutkan Geruduk Kantor Manajemen Grab di Lippo Kuningan

Apalagi dengan kehadiran angkutan berbasis online, membuat penghasilan pengusaha dan sopir petepete terus tergerus. Di sisi lain, pajak kendaraan bermotor khususnya untuk angkutan umum sangat besar.

“Pajak kendaraan sangat tinggi, sementara penghasilan sopir petepete makin menurun dengan kehadiran angkutan online. Pemerintah semakin menutup mata dengan kondisi angkot-angkot di Makassar,” jelasnya.

Dengan kondisi itu, ratusan sopir petepete menuntut pemerintah menurunkan pajak kendaraan bermotor (PKB), serta menuntut pembebasan retribusi angkutan kota karena ada angkutan umum lain yang tidak dipungut biaya sejenis seperti taksi online.

“Hapuskan retribusi angkot yang dikelola PD Terminal Makassar Metro, boikot retribusi angkutan kota sebab ada diskriminasi karena angkutan lain tidak dipungut,” katanya.

Baca Juga :  Sopir Taksi Online Geram Melihat Perampok yang Membacoknya

Para pengunjukrasa juga menuntut penertiban angkutan umum mamminasata yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku khususnya ASK, tolak petepete smart dan tindaki oknum yang membentengi perusahaan angkutan bandara.

(sindonews/tow)

Loading...