Perusahaan Asal Rusia ini Ciptakan Persaingan yang Tidak Sehat, Driver Ojol Siap Turun Ke Jalan

Foto: maxim. (IG: maxim)

Segenap driver Gojek maupun Grab meminta ride hailing asal Rusia, Maxim dinonaktifkan jika tidak mematuhi aturan Kementerian Perhubungan tentang tarif.

Pasalnya, perusahaan asal Rusia ini memasang tarif minimum Rp 2.000-3.000 per km, jauh di bawah Permenhub nomor 12 Tahun 2019. Praktik yang dilakukan Maxim dinilai merugikan driver ojol yang sudah ada, dan menciptakan persaingan yang tidak sehat.

Menanggapi hal ini Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan driver ojek online memberikan waktu2-3 hari untuk pihak Maxim mengikuti aturan tarif ojol yang telah diatur Kemenhub.

“Bila dalam waktu tersebut tidak juga mengikuti regulasi yang ada. Teman-teman ojol akan melakukan aksi demo lagi tapi dalam hal ini akan mendemo pemerintah untuk menonaktifkan layanan Maxim,” kata Igun, Kamis (19/12/2019).

Baca Juga :  Ada-ada Saja, Driver Ojol Ini Minta Cancel karena Diputusin Pacar

Belum lama ini sejumlah driver Gojek dan Grab di wilayah Solo, Jawa Tengah menggeruduk kantor penyelenggara transportasi online Maxim di Jalan RM Sangaji, Gajahan, Pasar Kliwon, Solo.

“Benar adanya teman-teman ojol mendemo pihak Maxim karena Maxim tidak mengikuti regulasi Kemenhub, yang tidak menyetarakan tarif. Itu sangat merugikan teman-teman ojol.” kata Igun.

Maxim menetapkan tarif minimalnya Rp 1.850 per kilometer, dengan tarif batas atasnya Rp 2.300 per kilometer, sesuai dengan aturan. Bedanya di penetapan per empat kilometer awal yang ditetapkan Maxim Rp 3.000 kalau di Gojek dan Grab Rp 7.000-10.000.

“Kantor kami tutup sementara sesuai permintaan kawan-kawan,” kata Penanggung jawab Kantor Maxim Solo, Arif Yuda dilansir dari detik.com, Selasa (17/12/2019).

Baca Juga :  Langgar KP 348, Aplikator Ojek Online Maxim Akan Dievaluasi

Pihaknya tengah menunggu keputusan dari kantor pusat, dan enggan berandai-andai. “Tunggu keputusan pusat dulu. Kita belum bisa berandai-andai,” kata Arif.

Untuk mencari solusi terbaik, pihak Maxim juga akan segera konsultasi kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta. Arif berharap pemerintah kota bisa mencarikan solusi terbaik atas masalah tersebut.

Artikel ini telah tayang di https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191219181153-37-124533/perang-tarif-berlanjut-driver-grab-gojek-minta-maxim-ditutup

Loading...