Pengemudi Taksi dan Ojek di Vietnam Mengalami Kesulitan Akibat Pandemi

Wabah kedua Covid-19 telah terjadi selama lebih dari sebulan, membuatnya lebih sulit di banyak bidang dan industri.

Dengan perkembangan epidemi yang rumit, banyak orang yang takut menggunakan transportasi umum. Pengemudi taksi, ojek, mengalami situasi yang lebih sulit.

Bapak Nguyen Quoc Tuan (40 tahun, distrik Hai Ba Trung, Hanoi), seorang pengemudi taksi Grab selama hampir 2 tahun, mengatakan bahwa dia tidak pernah mengalami situasi yang sesulit ini.

“Sejak berakhirnya kesenjangan sosial, saya bersemangat untuk kembali ke pekerjaan harian saya. Setelah sekitar sebulan, situasi pendapatan berangsur-angsur kembali karena jumlah penumpang yang memesan mobil mulai meningkat. Tetapi ketika Hanoi mengumumkan perubahan itu muncul. Infeksi baru di masyarakat, jumlah pengunjung menurun secara signifikan, satu hari saya hanya mendapatkan 4-5 perjalanan, hanya memperoleh 100.000-200.000 VND.”

Baca Juga :  Hadir di Empat Negara Asia Tenggara, Go-Jek Berpeluang Menggerus Bisnis Grab

Menurut penelitian, bahkan taksi tradisional pun mengalami penurunan pendapatan yang cukup kuat, terkadang tidak mencapai 50% dibandingkan hari-hari biasa sebelum masa Covid-19, seperti dilansir dari baodansinh.vn.

Sementara itu, Pak Vu Van Toan (29 tahun, Kec. Dong Da, Hanoi), pengemudi sebuah perusahaan taksi besar di Hanoi mengatakan dia harus menjual mobil Honda City karena penurunan penumpang yang tajam, membuatnya tidak dapat membayar bunga, pokok dan jumlah lainnya.

“Saat saya berangkat kerja, saya hanya menerima kurang dari 10 trip sehari. Berhari-hari tidak ada pelanggan, tapi setiap bulan, bank menelepon untuk membayar bunga. Karena saya tidak mampu membayar, saya memutuskan menerima untuk menjual kerugian. Kemudian saya melamar pekerjaan lain,” kata Toan.

Baca Juga :  Miliki Ribuan Driver Tak Terakreditasi, Grab Dipanggil Otoritas Filipina

Untuk memenuhi kebutuhan, banyak pengemudi mobil berteknologi harus meluangkan waktu untuk melakukan pekerjaan lain.

Bapak Dang Nam (29 tahun, dari Ha Nam, tinggal di distrik Bac Tu Liem), seorang pengemudi ojek mengatakan bahwa dia pergi ke Hanoi untuk menyewa kamar sendirian, mencoba mencari nafkah untuk mengirim uang untuk merawat ayahnya.

Namun, ketika Covid-19 kembali, pekerjaan menjadi lebih sulit, ia harus beralih ke pekerjaan lain sebagai tenaga kemanan.

“Sehari-hari saya bekerja sebagai satpam, kalau berpindah ke tenaga pengiriman. Namun pengirimannya hanya cukup untuk menunjang diri saya sendiri karena jam ordernya kurang,” Pak Nam.

(TOW)

Loading...