Pengalaman Hintani, Perempuan Pemberani Driver Ojek Online yang Nyaris Kena Begal

Sebagai tulang punggung keluarga, Hintani (47) rela menjadi pengemudi ojek online untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Ia membanting tulang bekerja setiap hari bergumul dengan riuh kendaraan serta deru klakson kendaraan di jalan.

“Suami saya belum bekerja, tapi kedua anak saya sudah bekerja. Jadi penghasilan kami untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkapnya kepada Media, Selasa (23/10/2018) di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Terhitung, ia belum lama menjadi seorang pengemudi ojek online.

“Saya baru 1 tahun lebih menjadi pengemudi ojek online ini. Tapi beberapa pengalaman di jalan yang tak terlupa pernah saya alami. Dari manis hingga pahit,” tuturnya.

Ia pernah mengalami peristiwa mencekam yang bisa saja merenggut nyawanya.

Baca Juga :  Pendapatan Berkurang, Ojek Konvensional Salahkan Ojek Online

Masih jelas dalam ingatan Hintani tatkala suatu malam ia berkendara menuju rumahnya selepas bekerja.

“Jadi saya waktu itu udah capek kemudian pulang menuju rumah di Citayam. Tapi saya merasa diikuti oleh sebuah motor di belakang saya. Keadaan sepi di jalan saat tengah malam,” terang perempuan bertudung merah itu.

Saat itulah tak berselang lama, motor yang berada di belakang Hintani dengan sengaja menyenggol bagian belakang motornya hingga ia tertelungkup di jalanan beraspal.

“Saya jatuh, agak lebam di beberapa anggota badan. Dari tadi motor ini ikutin aaya saya pelan dia juga ikut pelan,” terangnya.

Namun, seketika orang-orang menghampiri saya untuk membopong ke pinggir jalan.

Baca Juga :  Dicatut Sebagai Unicorn Singapura, GOJEK: Kami Startup RI

“Saya ditolongin sama orang-orang, terus orang yang nabrak saya juga jatuh. Kemudian enggak lama dua temen orang yang nabrak saya datang kemudian pergi,” paparnya.

Kata orang sekitar yang menghantam motor Hintani bermaksud jahat.

“Kata orang yang nolong saya, penabrak itu begal karena mencurigakan, ketika saya tanya ke temen penabrak itu, dia malah berkelit kalau engak ada yang nabrak, kemudian langsung pergi,” bebernya.

Dari kejadian itu, Hintani sempat terpental cukup jauh saat pengemudi di belakang menabraknya.

“Saat saya jatuh saya hanya termangu enggak percaya apa yang saya alami waktu itu. Saya sih engga melihat dia bawa senjata ya. Mungkin bisa abis lah dia sama orang-orang sekitar,” tambah dia.

Baca Juga :  Urus Perizinan, Go-Jek Senang Berkesempatan Kenalkan Teknologi Go-Jek ke Dinas Kota Pontianak

(tribunnews/tow)

Loading...