Pakai Aplikasi Ojek Online, Cara Pedagang Pasar di Batam Bertahan Selama Pandemi

Seorang pedagang sayur di Pasar Mitra Raya I, Ardi. ia beralih menjual sayur dagangannya secara online selama pandemi Covid-19. TribunBatam.id/Hening Sekar Utami

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) nyaris melumpuhkan sebagian kegiatan ekonomi di Kota Batam.

Bukan hanya sektor pariwisata, seperti hotel dan tempat hiburan, pelaku pasar tradisional juga merasakan dampaknya.

Seorang padagang sayur di Pasar Mitra Raya I, Ardi, pun tak menampik, sejak mewabahnya virus Corona, kondisi pasar tempatnya berjualan cukup sepi.

“Sejak Covid-19 ya sepi-sepi kayak gini lah,” ujar Ardi, Minggu (13/9/2020) seperti dilansir dari Tribun Batam.

Menjelang tutup pada siang hari, sayuran yang dijual Ardi masih bersisa cukup banyak.

Sayuran ini ada yang dijual secara langsung bagi pengunjung yang datang ke pasar, dan ada pula yang diantar dengan jasa kurir.

Baca Juga :  Cerita Driver Ojol Yogyakarta, Selamat dari Aksi klitih Karena Lampu Motor Tak Berfungsi

Ardi menambahkan, sejak awal mula Covid-19 mewabah, toko tempatnya bekerja, sudah menerapkan sistem pesan antar secara online.

Sistem penjualan ini dilakukan melalui kontak telepon, atau aplikasi ojek online.

“Bisa lewat telepon, nanti yang mengantar karyawan sini, kalau nggak sempat, kita pakai aplikasi online,” tambah Ardi.

Dalam sehari, toko sayur Ardi biasa melayani sekitar 20 pesanan siap antar.

Menurutnya, dengan beralih menerapkan cara-cara penjualan online, keuntungan berdagang sayur masih dapat terjaga.

“Biasanya yang beli udah langganan kami sih, untungnya lumayan juga,” jelas Ardi.

Sistem penjualan online bagi pasar-pasar tradisional juga telah disosialisasikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam.

Kepala Bidang Pasar, Disperindag Kota Batam, Zulkarnain, menjelaskan, di situasi Covid-19 saat ini, pelaku usaha di pasar tradisional wajib menciptakan upaya kreatif dalam memasarkan produknya secara online.

Baca Juga :  Pengamat Menilai Ojek Online Bisa Diatur Layaknya Becak, Delman, Dokar dan Andong

Selain bertujuan untuk mencapai sasaran pelanggan yang lebih luas, sistem penjualan online juga dapat meminimalisir terjadi kontak langsung antara pedagang dan pembeli, sehingga prinsip physical distancing dapat diterapkan.

“Kita sebelumnya sudah dorong pedagang-pedagang pasar untuk beralih ke online. Sekarang sudah ada yang lewat telepon, chat, atau aplikasi,” ujar Zulkarnain.

Tambahnya, Pemerintah Kota (Pemko) Batam juga telah menyediakan platform digital yang memadai bagi pedagang pasar untuk berjualan online, dengan adanya aplikasi Pasar Mama.

Aplikasi ini telah diluncurkan sejak tanggal 16 April 2020 lalu, dan masih berjalan secara efektif. Para pedagang pasar lokal di Kota Batam dapat bergabung dan menjual dagangannya dalam platform aplikasi Pasar Mama.

Baca Juga :  BeUjek, Ojek Online Berbasis Koperasi Siap Ramaikan Pasar Transportasi Online di Tanah Air

“Jaman digital memang semua by online. Kami dari Disperindag sudah menyosialisasikan hal itu,” tegas Zulkarnain.

(TOW)

Loading...