Kepada Reuters, CEO GO-JEK Nadiem Makarim menyatakan bahwa semua layanan nontransportasi yang mereka miliki, seperti GO-FOOD, GO-SEND, dan GO-CLEAN, kini telah sangat dekat untuk meraih laba.
Seperti sebagian startup teknologi besar lainnya, hingga saat ini GO-JEK masih mengeluarkan investasi yang besar untuk menggaet pengguna. Pengeluaran untuk setiap layanan yang mereka luncurkan masih lebih besar daripada pendapatan yang diterima.
Adapun untuk layanan transportasi, seperti GO-RIDE dan GO-CAR, masih jauh untuk meraih keuntungan.
Meski terkenal sebagai aplikasi transportasi online di awal kemunculannya, Nadiem menyatakan bahwa ia lebih menganggap GO-FOOD sebagai layanan utama mereka saat ini.
Fakta penting lainnya
- GO-JEK pada tahun 2018 mengaku telah mempunyai sekitar 25 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia, yang melakukan 100 juta transaksi setiap bulan.
- Demi bersaing dengan Grab, GO-JEK kini telah hadir di Vietnam dengan nama GO-VIET, serta tengah bersiap untuk melakukan ekspansi ke Thailand, Singapura, dan Filipina.
- Menurut Nadiem, layanan GO-VIET kini telah berhasil meraih lima belas persen pangsa pasar di Ho Chi Minh City, meski baru diluncurkan pada awal Agustus 2018.
- Seperti Grab yang telah membuat lembaga investasi Grab Ventures, GO-JEK mengaku telah melakukan langkah serupa dengan meluncurkan GO-VENTURES, untuk berinvestasi pada para startup lain di Asia Tenggara.
(techinasia/tow)
Loading...