Mobilitas Tinggi, Ojek Online Diminta Taat pada Protokol Kesehatan 3M

Pengemudi ojek daring menggunakan sekat pembatas saat mengantar penumpang ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz

Lonjakan kasus virus corona atau COVID-19 masih saja terjadi di Benua Etam. Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim memberi perhatian khusus terhadap sektor pekerja informal seperti ojek online (ojol) dalam sebaran kasus wabah corona.

Ini yang harus diwaspadai karena untuk ojek online, mobilitas mereka pasti cukup tinggi,” sebut Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Yudha Pranoto seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim pada Selasa (12/1/2021) seperti dilansir dari IDN Times.

1. Dari ojol hingga pekerja swalayan diminta taat pada prokes

Meski demikian, tak hanya ojol yang mendapat sorotan agar taat dengan protokol kesehatan 3M. Kata Yudha, Pekerja informal lainnya seperti penjual sayur, pekerja swalayan hingga distributor barang juga perlu mengetatkan prokes.

Baca Juga :  Akuisisi Bank Demi Memuluskan Layanan Go-Pay, In Bantahan Go-Jek

Hal senada berlaku kepada warga secara umum, pasalnya hingga saat ini terjadi pelonggaran dengan aturan yang ada. Utamanya urusan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Jika tidak, kasus terus melonjak.

Seperti pada 12 Januari 2021, Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim mengumumkan penambahan 338 kasus positif virus corona di Bumi Etam.

Dengan perincian Berau 2 kasus, Kutai Barat 12, Kutai Kartanegara 70, Kutai Timur 27, dan Paser 6. Diikuti Penajam Paser Utara 3, Balikpapan 115, Bontang 56, dan Samarinda 42.

Jadi kami mohon kerjasamanya agar selalu taat degan prokes,” imbuhnya.

2. Satgas Kaltim ingatkan tak anggap remeh kasus COVID-19

Sedangkan penambahan pasien sembuh dilaporkan ada 337 orang. Terdiri dari Berau 9 kasus, Kutai Barat 7, Kutai Kartanegara 50, Kutai Timur 15, dan Mahakam Ulu 9.

Baca Juga :  Kabar Gembira, Berkat Curhatan Elsya di Twitter, Driver Ojol 68 Tahun ini Dapat Bantuan Motor dan Handphone baru

Selain itu Paser 9, Penajam Paser Utara 4, Balikpapan 90, Bontang 24, dan Samarinda 120. Sementara 8 kasus lain dilaporkan meninggal dunia dari Kutai Kartanegara 1, Balikpapan 2, Bontang 2, dan Samarinda 3.

Dengan demikian, akumulasi angka positif COVID-19 di Kaltim telah mencapai 31.076 kasus dengan kasus per 100 ribu penduduk sebesar 835,1 dan positif rate 17,9 persen dari kasus diperiksa.

Sementara pasien sembuh sebanyak 25.665 orang atau 82,6 persen dari kasus terkonfirmasi positif, dan kematian 827 atau 2,7 persen.

Menyisakan 4.585 kasus berstatus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.

Jangan lalai dan jangan anggap remeh virus ini,” imbuh Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim.

Baca Juga :  Oraski Lampung Desak Pemprov Turun Tangan Soal Penentuan Tarif Ojek Online

3. Angka kematian karena COVID-19 mendekati seribu kasus

Dia menambahkan, bukti nyata COVID-19 itu ada. Baik dari pasien yang jalani isolasi mandiri di rumah hingga rumah sakit. Tak hanya itu, gara-gara wabah ini juga nyawa bisa terenggut.

Namun hal tersebut bisa terjadi bila pasien punya riwayat komorbid.

Dari 827 angka kematian, sebagian besar memiliki penyakit penyerta. Karenanya, harus saling menjaga. Untuk diri sendiri dan sesama.

Ingat terpenting juga jaga kesehatan dengan rutin olahraga dan konsumsi makanan bergizi,” tutupnya.

(TOW)

Loading...