Miliki 3 Aplikasi Super, Gojek Makin Mantap Menciptakan Model Bisnis Berkelanjutan

Setelah diluncurkan di Vietnam, Gojek membantu pengguna mengakses ekosistem penyedia barang dan jasa yang berkembang, dengan lebih dari 150.000 mitra pengemudi dan 80.000 restoran di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh. Chi Minh. (Foto: PV /Vietnam +)

Setelah beroperasi selama satu dekade, unicorn Gojek mengaku semakin mantap menciptakan model bisnis berkelanjutan dan menguntungkan.

Menurut Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, sejumlah faktor telah mendorong menguatnya kinerja bisnis perusahaan; seperti inovasi produk, automasi yang mendorong efisiensi, serta peningkatan performa aplikasi.

“Pencapaian ini kami raih lewat 3 aplikasi super, yakni aplikasi konsumen, aplikasi mitra pengemudi, dan aplikasi mitra penjual,” kata Kevin, dikutip dari Tech in Asia, Rabu (18/11/2020).

Pencapaian Gojek pada 2020

Asal tahu saja, berikut ini berbagai pencapaian yang Gojek ungkapkan kepada publik:

– Mencatatkan Gross Transaction Value (GTV) alias nilai total transaksi senilai 12 miliar dolar AS (sekitar Rp169,2 T), naik 10% daripada tahun lalu;
– 38 juta pengguna aktif bulanan, tersebar di 4 pasar Asia Tenggara;
– Jumlah penjual GoFood meningkat 80% di tengah pandemi, dari 500 ribu (2019) menjadi 900 ribu;
– Perusahaan mengklaim: (1) GTV GoPay melebihi total GTV sebelum pandemi, dan; (2) GTV grocery (GoMart, GoShop) meningkat 500% pada 2020.

Baca Juga :  Gojek dan Grab Terapkan Geofencing, Ojek Online Tidak Dapat Beroperasi di Zona Merah

Strategi Bisnis Berkelanjutan Gojek

Untuk melanjutkan ekspansi pada 2021, Gojek telah menyiapkan sejumlah strategi. Mulai dari investasi teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM), hingga menciptakan dasar yang kuat guna mencapai bisnis berkelanjutan, seperti dilansir dari wartaekonomi.com.

Selain itu, Gojek pun akan menguatkan pertumbuhan bisnisnya di Asia Tenggara, mencakup pasar Singapura, Vietnam, Thailand, dan Indonesia.

(TOW)

Loading...