Meski Telah Disediakan Tempat Khusus, Opang Tanah Abang Tetap Bandel

Meski sudah disediakan tempat khusus, para pengemudi ojek pangkalan (opang) di dekat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat masih menunggu penumpang di pinggir jalan yang tak semestinya. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengaku akan mengevaluasi keberadaan opang tersebut.

“Ini perlu evaluasi. Saya akan evaluasi lagi dengan Dishub. Terkait opang dan ojek online itu sudah diberi kewenangan kepada Dishub. Saya Satpol PP hanya bantu silakan opang di dalam stasiun,” kata Yani, di Jl Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (24/12/2017).

Baca:

Baca Juga :  Ojek Pangkalan Pakai Aplikasi Online Bikin Bingung Netizen

Yani mengatakan, ojek pangkalan semestinya berada di dalam lingkungan stasiun Tanah Abang untuk mencegah kemacetan. Ia juga menegaskan ojek online dan ojek pangkalan tidak akan dijadikan satu tempat.

“Tidak digabung karena ojek online nggak ada data. Bisa saja yang dari Jaktim pangkal di sini tapi ojek online itu tidak terdata kecuali opang,” ujarnya.

Seperti diketahui, hari ini masih ditemui ojek pangkalan yang memilih mangkal di pinggir jalan di depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang. Alasannya karena penumpang lebih suka naik ojek yang berada di jalan raya, terlebih saat jam padat.

Selain itu, karena pintu keluar stasiun yang dianggap kecil, maka sepeda motor yang akan masuk dan keluar dan pejalan kaki akan saling berebut. Hal ini jadi alasan pengemudi ojek untuk ‘mangkal’ di pinggir jalan.

Baca Juga :  Driver Grab Dianiaya Opang di Karangpawitan Garut

“Pintunya kecil, penumpang ribuan. Kalau turun banyak, kalau motor mau masuk lagi susah tabrakan sempit. Jadi sebaiknya memang tetap di pinggir (jalan) sini, tapi posisi motornya nyerong jadi tidak makan badan jalan. Jadi pedagang kan ada jam-jamnya harusnya rapi tidak boleh di atas trotoar,” ujar Idas salah satu ojek pangkalan.

Hal serupa juga dikatakan pengemudi ojek lainnya bernama Riki. Dia mengaku lebih banyak mendapat penumpang jika mangkal di pinggir jalan. Alasannya sama yakni saling berebut pintu kecil.

“Susah masuknya berebut pintunya kecil. Kerapian juga. Kalau di sana (tempat yang telah ditentukan-red) anak-anak (pengemudi ojek-red) juga pada tidak setuju,” ujar Riki.

Baca Juga :  Menyeramkan! Aksi Ojek Pangkalan Persekusi Ojek Online, Helm dan Motor Dibanting

(7ready/tow)

Loading...