Lagi- lagi Sopir Taksi Konvensional Keroyok Driver Taksi Online

Perselisihan antara sopir taksi online dan konvensional di Kalsel tak ada habisnya. Kamis (14/2) kemarin, seorang sopir taksi daring mengaku dikeroyok di kawasan Bandara Syamsudin Noor saat menjemput penumpang.

Tak terima dipukuli, sopir bernama Alzar Wahid itu ditemani sejumlah sopir taksi online lainnya melapor ke Mapolres Banjarbaru. Meminta agar pihak kepolisian menangkap pelaku pengeroyokan.

“Iya, kami sengaja mendampingi korban. Agar, kejadian tindakan anarkis ini dapat diproses ke jalur hukum,” kata Koordinator Wilayah Front Driver Online (FDO) Banjarmasin, Ardi.

Akibat kejadian itu, Alzar mengaku menderita luka gores di leher. Serta, bengkak di beberapa bagian wajah dan pundaknya.

“Saya masih trauma dengan kejadian itu,” ucapnya.

Baca Juga :  Ojek Online di Stasiun Tebet Bakal Ditata

Dia mengaku tak tahu kenapa para sopir taksi bandara mengeroyoknya. Padahal, dirinya menjemput penumpang di tapal batas yang sudah disepakati bersama. Antara taksi online dan konvensional.

“Saya langsung dicegat banyak orang. Ada sekitar 20 orang. Lalu memukuli saya. Padahal saya tidak melewati batas,” paparnya.

Secara terpisah, Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya melalui Kasatreskrim AKP Aryansyah membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan dugaan pemukulan salah seorang sopir taksi online.

“Korban sudah kami periksa di Mapolres,” paparnya.

Dengan adanya laporan tersebut, dia mengungkapkan, mereka kini sedang melakukan pendalaman. Dengan meminta keterangan dari para saksi.

“Nanti info selanjutnya tunggu sampai pelakunya tertangkap,” ungkapnya.

Baca Juga :  Waduh! Anies Baswedan Sebut Ojek Online Angkutan Panas Berboncengan

Sementara itu, Kasi Angkutan dan Terminal Dishub Banjarbaru Adi Surya mengaku menyayangkan adanya kejadian pemukulan antara taksi online dan konvensional.

“Padahal mereka sudah beberapa kali dimediasi, tapi tetap saja kejadian seperti ini terulang,” sesalnya.

Dia menyampaikan, sebenarnya sudah ada kesepakatan pada mediasi terakhir yang mereka lakukan. Di mana, sopir taksi online dilarang menjemput di kawasan bandara. Lantaran, hal ini bisa mengancam pendapatan taksi argo.

“Apalagi dengan sepinya penumpang pesawat saat ini, pasti penghasilan mereka semakin berkurang. Sementara mangkal di bandara mereka harus bayar,” ucapnya.

Meski begitu, dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dishub Kalsel. Untuk mencari jalan keluarnya, agar sopir taksi tak lagi berselisih.

Baca Juga :  Reaksi Artis Ari Wibowo Bertemu Driver Go-Jek yang Namanya Sama Dengannya

(prokal/TOW)

Loading...