Konsumen Akan Diuntungkan dari Kolaborasi Gojek dan Bank Jago

Keputusan Gojek untuk berinvestasi di PT Bank Jago Tbk (ARTO) dinilai menguntungkan konsumen. Ekonom dan Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan fokus Bank Jago sebagai bank digital akan mendukung ekosistem Gojek.

“Gojek sudah memiliki ekosistem yang bagus. Mereka punya database merchant yang terkoordinir baik, yang dapat menjadikannya acuan untuk memudahkan pengucuran kredit,” kata dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020, seperti dilansir dari Medcom.id.

Aviliani menjelaskan, dengan database yang bagus dari Gojek ini, maka ia melihat hal itu akan sangat membantu dalam membaca faktor risiko tersebut. Dengan begitu, sistem Gojek secara tidak langsung melakukan pemeringkatan kredit bagi nasabah.

Baca Juga :  Terus Berinovasi, Super App Gojek jadi Solusi Bagi Warga Bandung

“Nasabah dalam hal ini bisa memperoleh dana lebih mudah dengan suku bunga yang lebih rendah, karena cash flow mereka dapat terbaca di sistem Gojek,” jelas dia.

Lebih lanjut, Aviliani melihat bahwa Bank Jago sangat diuntungkan dalam kerja sama karena tidak perlu kesulitan mencari nasabah, baik konsumen maupun pengusaha atau UMKM. Mereka dapat mengandalkan database dari Gojek untuk mengukur kemampuan finansial calon nasabahnya.

Kemitraan Gojek dan Bang Jago memang akan berujung pada layanan perbankan digital bagi UMKM dan berbagai lapisan masyarakat, yakni layanan perbankan digital melalui platform Gojek. Jutaan pelanggan Gojek nantinya dapat membuka rekening Bank Jago dan mengelola keuangan lebih mudah lewat aplikasi.

Baca Juga :  TOP! Jaket Baru Gojek Bikin Driver Nyaman di Segala Medan dan Cuaca

Selain itu, kolaborasi ini memungkinkan kegiatan transaksi nasabah tetap dilakukan meskipun tanpa kehadiran fisik bank. Alhasil bank digital akan menghadirkan pengalaman layanan keuangan yang lebih mudah dan nyaman didukung kesiapan infrastruktur sistem Gojek yang bisa dimanfaatkan oleh Bank Jago.

“Konsumen itu makin lama makin malas. Jadi maunya punya bank di situ dan dapat bertransaksi langsung di situ. Selain itu, orang kini semakin enggan mengobral data. Kolaborasi ini memudahkan nasabah memperoleh akses kredit dan sebaliknya, bank juga mudah dalam mencari nasabah,” ungkapnya.

Namun demikian Aviliani mengingatkan agar masing-masing perusahaan tetap memprioritaskan keamanan data pribadi konsumennya. Meskipun legal digunakan, dia mengimbau agar kerahasiaan data pribadi konsumen harus tetap dijaga.

Baca Juga :  Karena Nggak Semua Driver Familiar dengan Mall, Catherine Sutcahyo: GoJek Training Driver Cara Naik Escalator

(TOW)

Loading...