Kisah Iness, Pengemudi Ojol Pendiri Komunitas Lady Rider

Pengemudi ojol wanita, Iness membentuk komunitas Lady Rider. (rizal)

Ojek online (Ojol) kini menjadi penopang kehidupan bagi keluarga Iness, sapaan akrab Neni Suryanah, yang dikenal sebagai Lady Rider.

Sebelum menjadi pengemudi ojol, Iness pernah melakoni berbagai pekerjaan. Antara lain hair stylist sebuah salon di kawasan Mangga Besar, pedagang pakaian, dan bekerja di sebuah perusahaan advertising di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Seorang pengemudi ojol wanita memang banyak godaan dan rintangan. Sebab, kata Iness, ada saja customer yang suka iseng ‘memancing’ hal aneh.

Tapi semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Dan berusaha untuk tetap profesional dalam bekerja sebagi driver Gojek dan tetap menjaga nama baik sendiri dan nama perusahaan yang menaungi,” kata ibu rumah tangga yang mempunyai empat orang ini, sperti dilansir dari Poskota.co.id.

Baca Juga :  Kemenhub Belum Melakukan Moratorium Ojek Online

Sejak pertama kali bekerja sebagai pengemudi ojol tahun 2015, banyak pengalaman yang didapatnya. Bertemu dengan orang dari berbagai karakter.

Menjalani aktivitas di atas aspal, terutama dalam perekonomian keluarga, alhamdulillah sangat terbantu,” kata wanita kelahiran Jakarta, 30 September 1981 ini mantap.

Ia pun mengaku belum sekali pun mengalami pengalaman buruk. “Alhamdulillah selama 2015 sampai sekarang, belum pernah mengalami yang aneh, semuanya masih dalam batas wajar,” ujarnya.

Lady Rider

Meski hanya seorang pengemudi ojol, namun Iness mampu membentuk komunitas bernama ‘Lady Rider’ yang didirikan sejak 2016. Anggotanya adalah para wanita yang bekerja pengemudi ojol. Mereka juga mempunyai berbagai aktivitas di bidang sosial, religius dan gotong royong.

Baca Juga :  Tujuan dan Asal Sama Namun Rute dan Harga Berbeda Saat Pesan Taksi Online, Ini Penjelasannya

Program yang suka diadain adalah program tahunan rutin di bulan Ramadhan berbagi makanan berbuka puasa untuk para ojol dan para pengguna jalan lainya. Kami setiap bulannya secara rutin memberikan santunan kepada anak yatim,” kata istri Mulyono yang akrab disapa driver 001.

Sebagai ketua dari komunitas ‘Lady Rider’ banyak asam-manis dirasakan Iness. Ia mengatakan, dalam komunitas ‘Lady Rider’ susah, senang, harus dirasakan bersama.

Karena menaungi sebuah komunitas yang isinya para wanita tangguh. Pejuang keluarga, itu lebih sulit dibanding dengan komunitas Ojol yang isinya campuran laki-laki. Di situlah ada tantangan dan sensasi yang sangat berbeda,” katanya.

Strong Without Tears

Baca Juga :  Merasa Dibatasi, Driver Ojek Online Purbalingga Tolak Kesepakatan

Untuk menjalankan roda organisasi, Iness punya kiat tersendiri, yakni menjadikan komunitasnya sebagai keluarga. “Dengan slogan, strong without tears (Kuat tanpa air mata),” ujarnya.

Saking cinta dengan profesi driver Ojol, Iness pun memberikan nama anaknya Nadiem Julian Saputra, sebuah nama yang sama dengan CEO Gojek sebelumnya Nadiem Makarim, yang sekarang menjadi Menteri Pendididikan dan Kebudayaan RI.

Lalu untuk anak ke-4, Iness pun menamakannya Lady Shakira Ramadhani. Nama yang hampir sama dengan nama komunitas yang dipimpinnya, Lady Rider.

(TOW)

Loading...