Garda Kekeuh Tuntut Kenaikan Tarif, Grab: Jumlah Penumpang Bisa Turun

Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mempertanyakan tuntutan demo para ojek online mitra Grab yang bersikukuh meminta tarif dinaikkan. “Apakah ini benar-benar mewakili seluruh mitra pengemudi kami yang sesungguhnya?” ujar dia saat dihubungi, Jumat, 27 Juli 2018.

Soal kenaikan tarif yang dituntut para pengemudi online yang tergabung dalam Garda (Gerakan Aksi Roda Dua), Ridzki menjelaskan hal tersebut akan berpotensi menurunkan jumlah penumpang. Kenaikan tarif secara signifikan, akan mengancam kelangsungan pendapatan mitra pengemudi lainnya.

Untuk mensejahterakan para mitra ojek online, Ridzki menuturkan Grab berkomitmen menjaga kesejahteraan mitranya. Bukan hanya dari tarif, tetapi layanan dan sistem teknologi juga ditingkatkan. “Sehingga total pendapatan mitra juga meningkat,” ucap dia.

Baca Juga :  Ramai Demo Tolak PM 108, Pengamat Nilai Taksi Online Berpotensi Ilegal

Ridzki berujar, Grab Indonesia menghargai hak setiap mitra yang ingin melakukan unjuk rasa. Namun, dia mengatakan hal itu dilakukan dengan damai dan tidak menggar hukum.

Garda bersikukuh tetap berdemonstrasi saat perhelatan Asian Games 2018. Aksi tersebut tetap akan dilakukan hingga pemerintah dan operator sepakat menaikkan tarif ojek online menjadi Rp 3.000 per kilometer.

Ketua Presidium Garda, Igun Wicaksono mengatakan unjuk rasa tersebut sengaja dilakukan saat Asian Games 2018 diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Alasannya, Grab Indonesia, salah satu operator ojek online merupakan sponsor Asian Games. “Agar pemerintah lihat salah satu sponsornya sedang bermasalah dengan mitranya,” ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin para pengemudi ojek online tidak akan melakukan unjuk rasa, saat pembukaan Asian Games 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan sudah melakukan dialog dengan para asosiasi ojek online.

Baca Juga :  Lagi, Driver GrabCar Diamuk Massa Karena Lecehkan Penumpangnya

(tempo/tow)

 

Loading...