Sebanyak 500 orang yang tergabung dalam Komunitas Driver Online Lampung akhirnya menyegel kantor Grab yang beralamat di Jl. Kyai H. Ahmad Dahlan, Pahoman, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
Penyegelan tersebut dilakukan akibat tidak dapat ditemuinya pihak Grab saat akan dikonfirmasi oleh rombongan Komunitas Driver Online yang berunjuk rasa pada Kamis, 20 September 2018, kemarin.
”Ya tidak ada hasil soalnya pihak Grab tidak bisa dikonfirmasi dan tidak ada orang di kantornya sama sekali, tapi kantor kita segel atas nama Komunitas Driver Online Lampung,” terang Perwakilan Komunitas Lontong Sayur sekaligus Sekertaris DPD ORASKI Dimas Agung, Jumat, 21 September 2018.
“Ya tidak ada hasil soalnya pihak Grab tidak bisa dikonfirmasi dan tidak ada orang di kantornya sama sekali, tapi kantor kita segel atas nama Komunitas Driver Online Lampung,” terang Perwakilan Komunitas Lontong Sayur sekaligus Sekertaris DPD ORASKI Dimas Agung, Jumat, 21 September 2018.
“Kita tuntutannya dijanjikan amnesty tanggal 1 September ternyata wanprestasi. Malah tidak ada konfirmasi apa-apa dan digantung aja jawabannya,” sambungnya.
Dimas menerangkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan kemarin sebenarnya merupakan rentetan dari Gocar terkait amnesty tersebut.
“Ya tuntutan kami adalah hidupkan kembali akun-akun yang telah disuspend/putus mitra dan normalkan kembali insentif,” ungkapnya.
Upaya yang akan dilakukan kedepan, yaitu akan kembali melakukan aksi dan akan melakukan somasi ke Aplikasi. “Kemarin kan Gojek-nya yang kita somasi maka nanti Grab-nya juga akan disomasi,” tuturnya.
Hal ini pada prinsipnya menyangkut kepentingan seluruh maka namanya Komunitas Driver Online Lampung bergabung dengan #ayobersatu, #driveronlinebersatu.
”Harapannya adalah, aplikasi bisa diajak negosiasi dengan driver karena selama ini mereka memang tidak pernah membuka jalur mediasi atau negosiasi kepada kami,” tandasnya.
(tribunnews/tow)
