Jadi Penggerak Roda Ekonomi, Mitra Gojek Diapresiasi Pemprov DKI Jakarta

Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta, Sri Haryati saat menyerahkan bansos bagi penduduk ber-KTP non-DKI di Balai Kota Jakarta.Foto/Istimewa

Wabah corona dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta membuat sebagian masyarakat lebih memilih melakukan aktivitasnya dari rumah.

Untuk memenuhi keperluan harian seperti makanan dan minuman mereka mengandalkan layanan di aplikasi ojek online.

Seperti yang sering diberitakan, saat ini aplikasi ojek online tidak hanya menyediakan layanan antar jemput penumpang saja, tapi juga sudah menyediakan banyak layanan lain, seperti pesan antar makanan, pengirimam barang, pembayara, bahakab bisa untuk membayar zakat dari rumah.

Kehadiran layanan ojek online, seperti Gojek ini terbukti sangat membatu masyarakat di saat krisis seperti ini, terutama untuk memutus rantai penularan covid-19.

Pemprov DKI Jakarta juga menilai keberadaan mitra Gojek membantu PSBB di Ibu Kota. Hal ini disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati saat penyerahan bantuan sosial bagi penduduk ber-KTP non-DKI di Balai Kota Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020 kemarin.

”Selama ini pengemudi ojek online mitra driver Gojek, telah menjadi penggerak roda ekonomi yang signifikan. Begitupun ketika memasuki masa pandemi ini, mitra driver Gojek menyumbangkan tenaganya, melayani kebutuhan masyarakat, sehingga mendukung kebijakan PSBB di Jakarta bisa berlangsung dengan baik,” kata Sri dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Kamia (21/5/2020).

Pemprov DKI, lanjutnya, juga sangat menghargai upaya Gojek yang telah secara proaktif selalu memperhatikan kesejahteraan mitra drivernya. ”Hal tersebut sejalan dengan prinsip kerja dari pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pimpinan kami, yaitu mengutamakan kesejahteraan masyarakat yang tinggal dan bekerja di wilayah DKI Jakarta,” terangnya.

Oleh sebab itu, Pemprov DKI membagikan bantuan bagi mitra Gojek yang selama ini masih merantau ke Jakarta dan mencari nafkah. Tak hanya itu, bantuan juga diberikan pada penduduk non-KTP DKI, termasuk 7.558 warga Jawa Tengah.

“Jakarta ini sebagai Ibu Kota. Seperti arahan Presiden pada ratas-ratas sebelumnya, bahwa diimbau penduduk dari provinsi lain yang ada di Jakarta untuk tetap di Jakarta. Kami pun berkomitmen bagaimana kami bisa membantu dengan pemberian bantuan sosial ini. Sehingga, tidak hanya bagi masyarakat ber-KTP DKI Jakarta, tapi juga non-KTP DKI Jakarta yang terdampak secara ekonomi turut mendapat bantuan ini,” ungkap Sri.

Adapun mekanisme penyaluran bansos bagi warga Jawa Tengah bekerja sama dengan Perwakilan Kantor Penghubung Provinsi Jawa Tengah yang ada di Jakarta. Sedangkan, bagi pengemudi Gojek penyalurannya dilakukan bekerja sama dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) yang didistribusikan mulai kemarin di 5 wilayah Kota Administrasi dibantu oleh Suku Dinas Sosial masing-masing wilayah.

(transonlinewatch)

Loading...