Grab Mau Merger dengan Perusahaan “Cek Kosong”

Ilustrasi. Ajeng Dinar/Katadata

Grab dikabarkan mengkaji merger dengan perusahaan cek kosong atau SPAC untuk IPO. Merger akan dilakukan paling cepat pekan ini. Valuasi decacorn Singapura ini bisa mencapai US$ 35 miliar.

Grab dikabarkan bersiap mencatatkan saham perdana alias IPO di bursa saham Amerika Serikat (AS) melalui merger dengan perusahaan ‘cek kosong’ atau SPAC. Valuasi decacorn Singapura ini diramal US$ 35 miliar (Rp 510 triliun) setelah aksi korporasi.

Grab dapat menyelesaikan perjanjian untuk mendaftar di (bursa) New York melalui Altimeter Capital secepatnya minggu ini,” kata tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip dari Financial Times, Rabu (7/4).

Financial Times melaporkan, Grab akan mengumpulkan sekitar US$ 2,5 miliar atau Rp 36,4 triliun melalui investasi swasta dalam ekuitas publik. Ini pembiayaan yang sering kali dikumpulkan terkait kesepakatan SPAC, yang melibatkan penjualan saham perusahaan publik dalam pengaturan pribadi dengan investor.

Baca Juga :  Ketua APPI: Kredit Macet Terbesar Ada di Pembelian Mobil Taksi Online

Sejauh ini, decacorn Singapura itu mengumpulkan pendanaan US$ 12 miliar atau sekitar Rp 174,8 triliun. Altimeter akan memberikan hampir US$ 1,2 miliar. “Total valuasi mendekati US$ 35 miliar,” kata sumber.

Namun, angka-angka tersebut masih bisa berubah tergantung pembicaraan dengan investor.

Sumber menyampaikan, Altimeter juga bakal menghentikan penjualan saham apa pun di SPAC oleh pemegang saham publik, ketika kesepakatan diumumkan. Grab kabarnya akan bergabung dengan salah satu dari dua perusahaan investasi AS, Altimeter Growth.

SPAC atau perusahaan akuisisi bertujuan khusus yang akan dimerger kabarnya Altimeter Growth 1. Sumber mengatakan, perusahaan ‘cek kosong’ ini mengumpulkan US$ 450 juta tahun lalu dan harga sahamnya naik 25% sejak terdaftar.

Baca Juga :  Penarik Becak di Meulaboh Tolak Kehadiran Grab

Jika merger Grab dengan SPAC milik Altimeter disetujui oleh dewan startup, itu akan menjadi kesepakatan terbesar secara global. Namun, orang-orang yang mengikuti perkembangan pembahasan itu mengingatkan bahwa kesepakatan merger tersebut belum selesai.

Altimeter merupakan perusahaan yang berbasis di Silicon Valley, AS. Korporasi ini mengelola lebih dari US$ 15 miliar investasi teknologi publik dan swasta.

Perusahaan tersebut telah mengumpulkan total US$ 850 juta untuk dua SPAC. Setelah berinvestasi di Snowflake pada 2015, sebanyak 15,1% saham Altimeter di perusahaan analisis data bernilai hampir US$ 4,4 miliar ketika terdaftar di New York tahun lalu.

Sedangkan Grab yang berdiri pada 2012, memiliki sekitar US$ 5 miliar cadangan tunai. Valuasinya disebut-sebut lebih dari US$ 16 miliar.

Baca Juga :  PM 108 Digugat, Ini Tanggapan Organda

Pendapatan Grab tumbuh 70% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun lalu. Perusahaan menyatakan bahwa bisnis berbagi tumpangan (ride-hailing) mencapai titik impas di semua pasar operasinya.

Jika Grab jadi merger dengan SPAC milik Altimeter, maka Vision Fund SoftBank akan menjadi pemenang saham besar. “Pendiri Grab Anthony Tan akan memiliki sekitar 2% dari entitas yang terdaftar,” kata dua sumber. Vision Fund SoftBank ialah salah satu investor utama Grab.

IPO Grab sangat penting karena kesepakatan itu tidak datang dari AS, tetapi Asia dan lebih jauh lagi, Asia Tenggara. Ini wilayah yang sama sekali kurang terwakili di pasar saham AS,” kata seorang bankir.

(TOW) Artikel ini telah tayang di katadata.co.id

Loading...