Go-Jek dan Grab Berlomba- lomba Bisnis Aplikasi Kesehatan

Platform layanan kesehatan tengah jadi incaran pemain besar di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, dua decacorn seperti Grab dan GoJek sedang bersiap mengembangkan layanan kesehatan di super aplikasi mereka, dan sekarang ditambah lagi dengan grup konglomerasi Sinar Mas.

Berikut adalah paparannya:

Grab Menggandeng Aplikasi Kesehatan China, Ping An
Grab dipastikan akan ekspansi di sektor kesehatan dan asuransi pada tahun ini. Setelah pada tahun lalu menjalin kerja sama dengan Ping An Insurance Group Co of China Ltd.

Ongki Kurniawan, Executive Director Grab mengatakan bahwa pada kuartal II-2019 atau di awal kuartal III-2019 Grab akan meluncurkan platform layanan kesehatan. Maka itu, pengguna bisa berkonsultasi secara online untuk penyakit ringan.

Nantinya dokter akan dibantu dengan kecerdasan buatan (artificial intelligent), jadi nanti biasanya dokter hanya bisa menanangani 20-30 pasien, nanti bisa lebih dari itu. Di China, dokter bisa melayani hingga 500 pasien,” ucap Ongki (25/4/2019).

Baca Juga :  Polisi Berhasil Menangkap Kawanan Begal yang Kerap Menghantui Para Ojol di Palembang

Maka, harapannya, Grab dapat membantu masyarakat mengakses layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses. Dalam roadmap Grab dijelaskan bahwa layanan itu nantinya termasuk untuk pemberian resep obat hingga pengantaran.

“Kalau regulasinya dibolehkan untuk e-consultant dan e-prescription, hingga pengantaran. Hal ini bisa menambah pendapatan mitra pengemudi juga,’ ucapnya.

Pada senin (29/4/2019), Ongki bertutur bahwa latar belakang dibentuknya aplikasi ini karena super app adalah strategi Grab. Sehingga bisa sejalan dengan launch layanan lainya seperti video, rute, dan tiket.

“Yang sudah kami annpunce sebelumnya adalah JV kami dengan Ping An Good Doctor untuk layanan ini, dan Indonesia akan jadi market pertama dan utama kami,” ucap Ongki.

GoJek dengan Halodoc

Mengedukasi market juga tak ketinggalan yang masuk list tantangan Halodoc pada masa awal. Namun yang utama adalah Halodoc ingin simplifying acces to healthier. Untuk itu, Halodoc punya beberapa cara untuk mengedukasi market. Salah satunya ialah kerjasama dengan GO JEK.

Baca Juga :  Ditutup Dishub Kuningan, Rekrutmen Transportasi Online Tetap Bisa Diakses Secara Daring

“Bagaimana Halodoc ini diedukasikan ke market kita punya beberapa cara. Among others, kita juga berekan dengan GOJEK. Kalau pakai aplikasi GOJEK ada GO MED yang sebenernya adalah Halodoc. Itu adalah langkah mudah dan kongkrit. Kita juga tahu jenis pengguna di Indonesia yang memang cocok menggunakan Halodoc, lebih ke kepuasan pasien yang sudah menggunakan Halodoc,” ucap Jonathan Sudharta di JS Luwansa Hotel, Jakarta (2/5/2019).

Aplikasi seperti Halodoc adalah aplikasi yang tidak bisa membohongi kepuasan pelanggan menurut Jonathan. Karena para pelanggan menggunakan itu adalah orang-orang yang sedang dalam kebutuhan. Jadi rating aplikasi mencerminkan kepuasan pelanggan atas apa yang diberikan Halodoc.

Sinar Mas siap Luncurkan SehatQ

Grup Konglomerasi Sinar Mas juga melirik bisnis aplikasi kesehatan. Aplikasi yang dinamakan SehatQ ini rencananya akan dirilis pada tahun ini.

Baca Juga :  Meriahkan Harbolnas 2018, Go-Jek Kampanye WOVV 1212 dan Go-Life

Head of Corporate Communication SehatQ Aniela Ela Maria mengatakan yang mendorong Sinar Mas terjun ke healthcare technology adalah karena potensi dan ruang berkembang di Indonesia yang masih banyak.

“Kesehatan kan kebutuhan yang mendasar dan opportunity-nya masih baik dari sisi kebutuhan masyarakat, demand-nya pasti tumbuh. Kita sedang lihat situasi market, dan cukup banyak yang belum available di sini.”

Jasa yang ditawarkan oleh SehatQ di antaranya berupa konsultasi online dengan dokter-dokter yang kualitasnya terjamin dan terakreditasi. Aplikasi juga menyediakan fitur-fitur yang tersinkronisasi dengan bisnis Sinar Mas seperti asuransi, perbankan, dan lainnya. “Sehingga proses klaim akan lebih mudah,” ujar Aniela.

Untuk pengembangan aplikasi ini, Sinar Mas membentuk kendaraan investasi yakni Latitude Venture Partners (LVP) dengan dana kelola disebut-sebut mencapai triliunan rupiah.

Loading...