Pemerintah diminta mengeluarkan aturan tegas terkait keberadaan angkutan online yang kian menjamur. Apabila terus dibiarkan, maka konflik atau gesekan antara angkutan konvensional dengan angkutan online di daerah bakal terus terjadi.
Adanya konflik terkait keberadaan angkutan online tersebut tentunya membuat stabilitas di daerah terganggu. Hal itu diungkapkan oleh Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki sewaktu ditemui di Mapolresta Barelang, Rabu (13/12).
Baca: Kemenhub Tegaskan Tidak Ada Larangan Terhadap Transportasi Online
“Dinas Perhubungan Kota maupun Provinsi harus tegas bagaimana perizinan taksi online dan sebagainya,” kata dia.
Maraknya aksi demo angkutan konvesional di sejumlah daerah harusnya menjadi perhatian Pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Harus ada ketegasan untuk mengatur bagaimana seharusnya angkutan online berjalan.
Baca: Inovasi Transportasi Online Sesuai dengan Permintaan Jokowi untuk Manfaatkan Teknologi Digital
Terkait kondisi di Batam, menurutnya kondisinya secara umum aman dan terkendali. Pihaknya menyayangkan adanya kabar yang mengatakan bahwa kondisi keamanan di Batam tidak kondusif.
Baca: Kantor Go-Jek Ditutup, Warga Batam: Menyesal Pilih Pak Rudi
“Ada muncul pemberitaan bahwa Batam tidak aman, itu tidak benar. Secara umum Batam kondusif dan terkendali, Batam aman seperti yang kita rasakan sekarang” kata Hengki menjelaskan.
Baca: Astaga! Baru Rapat 1 Jam, DPRD Batam Minta Pemkot Tutup Taksi Online
Pihaknya meminta masyarakat agar segera melaporkan apabila ada kejadian serta merasa terganggu dengan sebuah peristiwa. Dengan begitu, pihak kepolisian bisa langsung bertindak menanggapi keluhan masyarakat. Pasalnya perlu diketahui, jumlah polisi di Batam berbanding terbalik dengan masyarakat. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat menjadi sangat penting.
(jawapos/tow)
