Mata Laeli Oktaviani, 26 tahun, berkaca-kaca saat mengingat kembali almarhum suaminya, Eko Prasetyo, yang diduga tewas karena dibegal. Dia tak bisa menyembunyikan kesedihan. Apalagi, saat ini suaminya juga meninggalkan anak perempuannya yang baru berusia 2 tahun.
Saat ditemui Media di kediamannya di Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Laeli tampak berusaha tegar. Dia menceritakan kenangan tentang suaminya sebelum meninggal.
Dia mengatakan, Eko baru 3 bulan berprofesi sebagai driver grab. Sebelumnya, dia sempat lama merantau ke Bogor sebagai pedagang warteg.
Di kalangan keluarga dan temannya, korban merupakan pribadi yang baik dan suka menolong. “Kesehariannya anak saya baik. Suka menolong sama siapapun,” kata Laeli.
Ia mengaku, tiga hari sebelum kejadian mendapat firasat dengan korban yang sering mencium dan memeluk anaknya.
“Ia cium dan peluk sambil bilang gak kerasa, anak kita sudah besar yah?,” katanya sambil menahan air mata.
Laeli mengungkapkan detik-detik sebelum peristiwa itu. Menurut Laeli, suaminya saat itu memberi kabar sedang menerima orderan dari seorang penumpangnya menuju ke Pemalang. Laeli ingat, ini adalah orderan yang kedua kalinya ke Pemalang.
“Iya, dapat penumpang dari di Stasiun Kota Tegal. Rabu (6/3) sekitar pukul 19.30 WIB. Malam sebelum ditemukan,” kata istri korban Laeli saat ditemui Media di kediamannya di Kelurahan Krandon, Kota Tegal, Sabtu (9/3).
Laeli terus memantau keberadaan suaminya itu dengan terus berkomunikasi lewat handphone. Ia mengaku hampir sekitar setengah jam berkomunikasi dengan suaminya.
Namun, tiba-tiba, sekitar pukul 20.16 WIB Laeli tidak mendapatkan respons saat dia beberapa kali berusaha menghubungi telepon suaminya itu.
“Terakhir telepon diangkat pukul 20.16 WIB. Namun pukul 21.00 WIB kembali coba hubungi. Terakhir pukul 02.00 WIB, tapi juga tidak ada respon,” ingatnya.
Pada Kamis (7/3) sekitar pukul 14.00 WIB, Laeli akhirnya mendapat kabar dari kepolisian bahwa Prasetyo ditemukan meninggal dunia.
“Saat itu ada beberapa polisi ke sini memberitahu kalau Eko Prasetyo ditemukan meninggal. Saya sempat kaget,” kata ayah korban, Cipto Harsono.
Lantas, untuk memastikan bahwa yang ditemukan itu adalah anaknya, dia datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soesilo, Slawi. Sampai sana, ternyata benar, jasad yang ditemukan itu merupakan anaknya.
Setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan, jasad Eko akhirnya dibawa pulang ke kediamannya di Kelurahan Krandon, Kota Tegal untuk dimakamkan.
(kumparan/tow)