Keputusan pemerintah untuk memangkas waktu libur tahun 2020 mendapat respon beragam dari sejumlah kalangan. Salah satu komentar berasal dari pengemudi ojek online (ojol), Marsudi.
Marsudi mengatakan bahwa ia setuju dengan rencana pemerintah tersebut. Sebab, menurutnya, banyaknya warga yang pergi saat libur panjang membuat orderan ojek onlinenya sepi.
“Setuju. Kalau liburan panjang banyak warga yang pergi ke luar kota, orderan jadi sepi. Kasihan orang-orang yang kerja kayak saya,” ujar Marsudi, Selasa, (24/11) seperti dilansir dari GenPi.co.
Marsudi menilai, keputusan pemerintah tersebut juga sangat baik, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum reda.
Ia pun berharap, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang tidak menyusahkan dan merugikan rakyat kecil.
“Ya kondisi juga lagi pandemi kan. Saya berharapnya sih kebijakan pemerintah nantinya nggak merugikan orang kecil seperti saya,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Dicky Saputra. Ia yang juga bekerja sebagai pengemudi ojek online mengatakan bahwa keputusan pemerintah tersebut bisa membantunya dalam mencari rezeki.
“Ya kalau kelamaan (libur), orderan pasti sepi lagi. Apalagi kan sekolah libur, kuliah libur, makin sepi saja orderan kalau orang kelamaan pergi liburan ke luar kota,” ujar Dicky.
“Saya juga pengin mas liburan. Ini kalau nggak karena kondisi ekonomi, saya juga bakal di rumah saja. Ngeri.” imbuhnya.
Dicky pun berharap pemerintah lebih serius dalam menegakkan protokol kesehatan.
Ia meminta pemerintah menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan yang bisa membahayakan nyawa orang lain.
Diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar libur panjang akhir tahun 2020 dikurangi. Bila merujuk pada aturan terakhir, libur panjang akhir tahun ini bisa mencapai 11 hari.
(TOW)
