Driver Grab Pelaku Perampokan Pernah Ditahan Setahun Saat SMP

Tersangka penyekapan dan perampokan, Ledy Muhammad Nasir (27) sempat mendekan di balik jeruji besi selama setahun akibat kasus narkoba. Ia ditahan oleh polisi dan dipenjarakan di Lapas Anak Tanggerang karena pemakaian narkoba saat duduk di bangku SMP.

“Dulu waktu masih kecil dia pernah ketangkep karena ngobat. Saya yang ngurus selama setahun di penjara anak sampai dia keluar,” ujar Ayah kandung Ledy, Muhammad Nasir (62) saat ditemui Kriminologi.id di rumahnya di Jalan Pesing Poglar Rt 04/05 Kelurahan Kedawung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat, 27 April 2018.

Tidak hanya itu, bibit nakal Ledy pun sudah terlihat sejak dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dia sempat dua kali pindah sekolah pesantren akibat ulah nakalnya. Ledy pun pada akhirnya memutuskan untuk berhenti sekolah.

Baca Juga :  Belum Ada Bukti Penularan Lewat Helm, Kemenhub Bilang Begini

“Dia (Ledy) cuman sekolah sampai kelas 2 SD. Karena bandel saya pindahin ke pesantren di daerah Jasinga. Terus dipindahin lagi ke Pesantren daerah sini karena bandel. Di persantren yang terakhir gurunya enggakga kuat karena dia bandel, jadinya dia enggakga sekolah lagi,” Lanjut Nasir.

Selapas berhenti sekolah, tidak banyak yang dilakukan Ledy untuk mengisi waktu luangnya. Menginjak dewasa, bungsu dari enam bersaudara mulai menggeluti dunia burung. Setiap siang dia kerap bermain burung sama anak-anak di sekitar rumahnya.

“Dia kalau siang sering main burung sama anak-anak sini. Kadang-kadang jalan sama anak-anak sini bawa-bawa burung,” jelas Nasir.

Masa-masa kenakalan Ledy diakui Nasir sudah berakhir ketika dia keluar dari penjara akibat terlibat narkoba. Setelah dewasa bahkan menikah dan punya satu anak, Ledy tidak pernah melalukan hal buruk ataupun berbuat onar di lingkungannya.

Baca Juga :  7 Istilah yang Biasa Digunakan Driver Ojek Online

Ketika Nasir mendengar anaknya tewas tertembak polisi karena mencoba kabur saat ditangkap, Nasir mengaku shock. Ia tidak percaya jika Ledy nekat berbuat kriminal seperti itu. Namun Dedy mengaku pasrah jika anaknya harus dipanggil ke yang Maha Kuasa dalam kondisi yang tidak wajar seperti itu.

“Ya saya ikhlas mas. Kami juga bersyukur tidak terjadi apa-apa dengan korban,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang wanita muda bernama Sansan (24) menjadi korban perampokan di dalam mobil taksi online pada Selasa, 24 April 2018. Sansan memesan taksi online untuk berangkat ke tempat kerjanya

Menggunakan aplikasi online, ia memesan taksi dari rumahnya di wilayah Duri Selatan 6 Komplek Setia Masa I Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, untuk berangkat kerja di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 06.30 WIB.

Baca Juga :  Bikin Merinding! Driver Ojek Online Ini Pernah Antar Penumpang yang Sudah Meninggal 4 Tahun

Ledy pun menjeput Sansan sesuai dengan pesanan taksi online. Namun, saat di perjalanan tiba-tiba muncul dua orang dari bagian belakang mobil yang langsung membekap Sansan dan mengambil harta bendanya seperti ponsel dan dompet. Dua orang laki laki itu bernama Apriadi dan Suherman

Selanjutnya, setelah merampas harta benda milik Sansan, para pelaku mengarahkan mobilnya itu ke sekitar lokasi penjemputan awal dan langung menurunkannya.

Keesokan harinya,  Apriadi dan Suherman berhasil dibekuk oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat tanpa perlawanan. Namun beda Ledy,  pria beranak satu ini sempat melawan ketika ingin ditangkap.  Polisi pun terpaksa menyematkan timah panas hingga Ledy tewas.

Loading...