Driver Grab Bali Bagikan Nomor Pelaku Order Fiktif di Kuta

Ilustrasi Grab

Bisnis transportasi online, seperti Grab, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan kemajuan teknologi, muncul pula risiko penipuan yang mengintai para pengemudi.

Seperti yang disampaikan oleh Anaj Sholeh di Grup facebook MITRA DRIVER GRAB BALI (Unofficial)

“Waspadalah no penipuan memaksa driver untuk menyelesaikan pengantaran padahal Lom menjalankan pengantaran 🤣🤣🤦” ujarnya, Selasa (30/01)

Postingan tersebut kemudian mendapatkan tanggapan dari driver Grab lainnya, bahkan dirinya pernah mendapat order fiktif dari nomor yang sama, seperti disampaikan oleh Irawan.

“Ini yg di kuta kubu anyar,kemarin ada orderan bike long trip udah mau dijemput malah gak nongol-nongol, langsung call wa pakai no itu, tapi pernah kena order fiktif sama orang ini malah yang ke-2 saya ditelpon langsung dia yang matiin,” tulisnya.

“Ea bener ini di kute bang,” jawab Anaj Sholeh

Seorang netizen mengukapkan tujuan order fiktif pada driver grab di bali itu adalah untuk menyedot saldo tunai milik driver.

“Sasaran nya sedot saldo tunai,” ungkap Nugroho Widi.

Seorang netizen lain menceritakan hal yang akan terjadi jika driver Grab mendapat order fiktif dan trik untuk menghadapinya.

“Kalau orderan fiktif kita di tujuan pasti ditelpon dengan nomer nomer ngaku grab, kalau ditanya dengan bapak……. Jawab aja tidak salah sambung. Pasti marah marah dia gak jelas bilang anaklu mati anjinggg dll hah” ujar Rimba Wijaya Kusuma.

Penipuan pesanan fiktif di Grab Bali semakin menjadi ancaman bagi para pengemudi, namun yang membuat netizen heran, mengapa pelaku masih bebas melakukan aksinya.

“Yang anehnya lagi nomor seperti ini masih ada, kalo sudah dipost sebenarnya pihak grab harus ambil tindakan dong,” seperti dikutip dari komentar Umbu Takandun.

Dalam menghadapi ancaman pesanan fiktif di Bali, para pengemudi Grab perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

Grab memiliki peran besar dalam memberantas order fiktif dengan memanfaatkan teknologi, meningkatkan sistem keamanan, dan berkolaborasi dengan pengemudi.

Dengan pendekatan holistik ini, Grab dapat menciptakan ekosistem yang lebih aman dan dapat dipercaya bagi semua pengguna platformnya.

(tow)

Loading...