Salah satu pengemudi Ojek online bernama Angga mengeluh akses jalan menuju jalan Pangeran Antasari via Kemang terputus akibat Banjir.
Ia mengaku terpaksa harus menerobos arus tersebut meskipun setelah itu motornya akan bermasalah.
“Kita-kita yang tukang ojek begini kan jadi susah semuanya. Belum kalau lewatin Banjir motor bisa aja mogok, ongkos lagi betulinnya,” kata Angga kepada AKURAT.CO, di Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (24/2/2020).
“Banjir ini juga mengganggu, yang seharusnya gak macet jadi macet, kalaupun muter juga jauh,” imnuhnya.
Selain itu, Angga juga mengkritik kinerja pemerintah selama ini. Karena, dari tahun ketahun masalah Banjir yang dihadapi tak kunjung usai. Meski demikian ia berharap pemerintah dapat mengatasi Banjir di Ibu kota.
“Terus, saya melihatnya kok pemerintah gak serius ya? Masa iya Banjir dari tahun ke tahun begini terus, gak ada perubahan. Pemerintah jangan kebiasaan pencitraan lah ya nengok korban Banjir, nengok di pengungsian, kalau kerjanya gak bener ya percuma,” singgungnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dari relawan PMI Jakarta Selatan, genangan Banjir telah merendam sejumlah pemukiman warga dengan ketinggian antara 50 hingga 100 cm.
Humas PMI Jakarta Selatan Dedet Mulyadi menginformasikan sejumlah wilayah yang terpantau Banjir, yakni Kelurahan Pengadegan, Bukit Duri dekat SMA Negeri 8, Bintaro, Bangka, Rawajati, Kemang Selatan, dan Jatipadang.
“Sudah mulai banyak, di Pengadegan pengungsi sudah mulai bertambah di Rusunawa,” kata Dedet.
Artikel ini telah tayang di https://akurat.co/news/id-1021120-read-curhat-driver-ojol-akibat-akses-antasarikemang-tergenang-banjir
