Cerita Mengharukan Pak Bagong, Driver Gojek Pertama di Jogja

Tak hanya menguntungkan perusahaan, sederet manfaat dari layanan ojek online (ojol) juga membawa efek yang signifikan bagi masyarakat.

Efek tersebut terasa bagi konsumen, penjual beraneka macam masakan kuliner dan tentu saja bagi mitra pengendara.

Salah satunya adalah Pak Bagong. Pria paruh baya tersebut membagikan kisah mengharukan semasa ia pertama kali narik ojol.

Bukan hal mudah, pengendara Gojek pertama di Jogja ini mengungkapkan lika-liku kehidupan yang ia alami saat menginjakkan kaki di dunia ojol.

Sebelum menjadi mitra, Pak Bagong sempat menjadi seorang pengamen badut dan juga dalang bahkan saat usianya sudah menginjak 59 tahun.

Selain menjadi pengendara ojol, Pak Bagong juga membuka sebuah warung mie ayam yang modalnya ia kumpulkan selama menjadi ojol. Warung tersebut pun ia daftarkan menjadi mitra dan dirinya memperoleh banyak pesanan.

Baca Juga :  Ojek Online di Mata Transportasi Publik

“Pernah saat itu saya butuh duit untuk membayar sekolah. Kebetulan anak saya kecil-kecil, yang gede sekarang baru mau kuliah. Waktu itu saya sangat butuh uang, kemudian saya mendapat order makanan Pizza. Setelah sampai ke lokasi pelanggan ternyata rumahnya besar. Sang pemilik rumah pun mengajak ngobrol,” tutur Pak Bagong diwarnai isak tangis haru.

“Saat itu pesanannya senilai Rp 250 ribu. Sang pelanggan bercerita bahwa tamunya tidak jadi datang sehingga ia memberikan makanan tersebut kepada saya dan juga sebuah amplop. Setelah saya buka ternyata isinya Rp 500 ribu padahal kebutuhan saya hanya Rp 300 ribu,” ujarnya sambil menitikkan air mata.

(suara/tow)

Baca Juga :  Makin Mudah! Bayar PBB Kota Bandung Bisa Menggunakan GoPay, Begini Caranya
Loading...