Begini Tanggapan Go-Jek Soal Perkataan Prabowo yang Merendahkan Profesi Driver Ojek Online

Ketika berbicara di Indonesia Economic Forum 2018, Prabowo Subianto mengaku miris terkait kiprah pemuda masa kini yang berkarier sebagai driver ojek online usai lulus SMA.

“Yang paling di sebelah kanan adalah topi SD, setelah ia lulus, ia pergi ke SMP, setelah ia lulus, ia pergi ke SMA, dan setelah lulus dari SMA, ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan,” sebut Prabowo saat itu.

Saat dimintai pendapat mengenai pernyataan itu, VP Corporate Affairs Go-Jek Michael Say enggan merespons langsung pernyataan Prabowo. Ia cuma menegaskan bahwa profesi ojek online saat ini sudah berbeda dibandingkan dulu.

“Ini adalah profesi yang menurut saya sudah bukan merupakan profesi yang seperti zaman dulu lagi. Mereka sudah menjadi wirausaha. Bahkan kami pun memperlakukan mereka sebagai wirausaha,” ujar Michael saat ditemui di kantor pusat Go-Jek, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2018).

Baca Juga :  Tanggapan Masyarakat atas Demonstrasi Driver Grab

Ia pun menyebut bahwa mitra Go-Jek memiliki kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Eknomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang dilakukan pada tahun 2017, kontribusi Go-Jek mencapai Rp 9,9 triliun terhadap perekonomian Indonesia.

Selain itu, ia menyebut bahwa para mitra Go-Jek pun merasakan adanya peningkatan kesejahteraan. Menyebut hasil riset yang sama dari LD FEB UI, lebih dari 90% mitra Go-Jek mengaku kualitas hidupnya berubah.

“Siapa yang bayangin hanya dari Go-Jek saja, mereka narik sehari-hari mereka sudah bisa nabung buat naik haji. Sekarang ada 400 mitra Go-Jek sudah bisa nyicil rumah,” tutur Michael.

Baca Juga :  Langgar Perjanjian, SPTI Kota Tarakan Minta Grab Stop Beroperasi

(detik/tow)

Loading...